Pesawat Lion Air JT 709 rute Makassar-Surabaya terpaksa divert atau pengalihan pendaratan di bandara terdekat, Minggu (5/3/2023). Berikut penjelasan mengenai divert.
Mengutip akun Twitter resmi AirNav Indonesia, @AirNav_Official, istilah divert dalam dunia penerbangan diartikan sebagai mengalihkan/pengalihan rute penerbangan. Atau mendarat di bandara yang bukan tujuannya.
Divert dilakukan dalam situasi emergency. Itu merupakan salah satu prosedur keselamatan penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Divert boleh dilakukan karena alasan medis penumpang, cuaca buruk dan masalah teknis pesawat. Atau karena ada pesawat VVIP dan keadaan mengancam keselamatan penerbangan.
AirNav Indonesia bertanggung jawab untuk memberikan prioritas kepada pesawat dalam keadaan emergency. Kemudian melakukan komunikasi intensif dengan pilot sebelum menentukan divert ke bandara alternatif.
Komunikasi intensif dilakukan dengan tujuan memberikan layanan navigasi penerbangan, yang mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan di wilayah udara Indonesia.
Jadi, walaupun pilot mendaratkan pesawat bukan di bandara tujuan, bukan berarti pilot mendaratkan secara sembarangan. Itu sudah sesuai prosedur.
Sebelumnya diberitakan, Pesawat Lion Air JT 709 dengan rute penerbangan Makassar-Surabaya terpaksa divert atau pengalihan pendaratan di bandara terdekat. Pesawat itu terpaksa mendarat di Denpasar, Bali gegara cuaca buruk.
Berdasarkan informasi yang diterima detikJatim, pesawat Lion Air JT 709 berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar pukul 14.45 WITA. Seharusnya, pesawat berpenumpang 206 orang itu tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo pukul 16.35 WIB.
Cuaca buruk memaksa pilot pesawat itu untuk mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar di Kabupaten Badung, Bali. Hal ini dibenarkan Humas PT Angkasa Pura (AP) I sekaligus Stakeholder Relation Manager Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro.
"Betul. JT 709 sempat divert ke DPS (Bandara Ngurah Rai Bali) dikarenakan cuaca buruk," ujarnya ketika dihubungi detikJatim melalui pesan WhatsApp, Minggu (5/3/2023).
(sun/fat)