Banjir kembali menerjang Jalan Raya Bondowoso-Jember. Dampak banjir luapan sungai Desa Pancoran, Bondowoso, menyebabkan jalan arteri provinsi menghubungkan dua kabupaten putus.
Jalur tersebut berubah menjadi sungai. Ketinggian air bercampur lumpur yang sempat memutus Jalan Raya Pancoran itu bervariasi. Mulai 50 cm -70 cm.
Banjir kiriman dari kawasan lereng Pegunungan Argopuro itu mengakibatkan arus lalu lintas jurusan Jember maupun arah sebaliknya terhambat. Sebab, kendaraan roda 4 dan 2 berjalan merambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sungai yang ada di samping jalan arteri itu tidak menampung," jelas Kalaksa BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan, dikonfirmasi detikJatim, Minggu (5/3/2023).
Menurut Dadan, aliran sungai tersebut memang berasal dari kawasan hulu, yakni kawasan Pegunungan Argopuro. Selain itu, curah hujan di kawasan hulu memang intensitas tinggi sejak Sabtu (4/3/2023) malam.
"Karena aliran air besar dan sungai tak menampung, akhirnya meluap hingga ke jalan raya," tukasnya.
Pihaknya meminta pengguna jalan berhati-hati jika terpaksa harus melintas di Jalan Raya Pancoran. Sebab, jalan tertutup total aliran air dan dikhawatirkan akan terperosok.
"Kalau lewat jalur alternatif Jalan Tamanan lebih baik. Meski memang agak memutar. Tapi lebih mengurangi risiko macet dan lain sebagainya," pungkasnya.
Dari pantauan di lapangan, jalan provinsi yang menghubungkan Bondowoso dan Jember putus karena menjadi perlintasan air sungai yang ada di sebelah jalan. Luapan sungai yang berlokasi tak jauh dari jalan raya tersebut banjir kali ini lebih meluas. Yakni memutus jalur jalan raya sepanjang sekitar 500 meter.
Sebelumnya, banjir juga terjadi di wilayah ini pada Jumat (17/2/2023). Saat itu banjir juga memutuskan jalan provinsi yang menghubungkan Bondowoso dan Jember.
(dpe/fat)