Luapan air Bengawan Solo di Bojonegoro terus meluas. Kali ini luapan air membanjiri persawahan hingga jalan akses warga di Desa Semanding Kecamatan Bojonegoro Kota.
Air luapan Bengawan Solo juga menerjang jembatan kecil yang biasa digunakan warga Semanding untuk menuju jalan raya. Akibatnya masyarakat yang akan beraktivitas terpaksa harus membuat getekan (perahu rakit) dari pohon pisang untuk bisa menyeberang.
Untuk bisa menyeberang, warga juga harus rela antre bergantian naik getekan. Tampak satu persatu penumpang berpegangan tali tampar agar tak terjatuh dan getekan tak oleng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
" Iya Sejak tadi, ini harus satu persatu agar aman getekan dari pohon pisang," tutur Siti, warga setempat, Jumat (3/3/2023).
Sementara itu, kepala Desa Semanding Suharto mengatakan warganya terpaksa harus membuat getekan karena tak adanya perahu. Dari getekan tersebut, setidaknya ada sejumlah orang yang memanfaatkannya untuk menyeberang.
"Iya ikut desa kami. Ada sekitar 23 hingga 25 orang di wilayah timur jalan selatan sungai. Memang kondisinya jembatan kecil tergenang dan terpaksa harus pakai sarana getekan karena belum ada perahu," ujar Suharto.
Kondisi terkini Bengawan solo di wilayah Kota Minyak Bojonegoro sudah masuk siaga merah karena air terus naik. Saat ini tinggi debit air mencapai angka 14.36 pada pukul 19.00 WIB.
(abq/iwd)