Rumah Bupati Jember Hendy Siswanto di Lingkungan Kampung Ledok, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Jember Kidul, Kaliwates, kemballi kebanjiran. Air merendam lantai 1 rumah tersebut akibat meluapnya Sungai Jompo.
"Banjir disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi sejak pukul 1 siang tadi. Dan dari hasil asesmen kami, di sekitar Jembatan Jompo yang dekat dengan rumah pak bupati ini, ada bagian kaki jembatan yang tersumbat barongan (tumpukan bambu)," kata Koordinatior TRC BPBD Jember Sukirno, Kamis (2/3/2023).
Menurut Sukirno, air masuk ke dalam bangunan lantai satu sekitar pukul 16.28 WIB. Air masuk seiring meluapnya air di aliran Sungai Jompo yang dekat dengan rumah Hendy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Untuk luapan air sungai ini, aliran sungai dari dua hulu. Yakni aliran Sungai Jompo dan Sungai Antrokan dari Kelurahan Slawu," katanya.
Untuk penanganan banjir di rumah Bupati Jember itu, lanjutnya, diterjunkan anggota TRC BPBD Jember, Tagana Dinsos, TRC Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air, serta potensi relawan bencana lainnya.
"Juga dibantu anggota Satpol PP, unsur TNI/Polri, dan personel dari Damkar dan penyelamatan Pemkab Jember," sebutnya.
"Untuk banjir tadi sempat merendam rumah bupati dengan ketinggian 50-60 cm. Sehingga sebagai upaya mengurangi debit air, menggunakan alkon untuk memindahkan air yang merendam ini," sambungnya.
Selain rumah bupati, lanjut Sukirno, banjir juga merendam rumah warga yang berteranggaan dengan kediaman bupati. Ada sekitar 42 rumah yang terendam.
"Dari asesmen sementara kami, ada 42 rumah warga lainnya yang terdampak. Saat ini juga dibantu untuk proses pembersihan. Untuk debit air semoga cepat surut," katanya.
Sukirno menambahkan, pada waktu yang hampir bersamaan, juga terjadi musibah tanah longsor di beberapa titik lainnya. Salah satunya di kawasan Rembangan, Arjasa.
"Ada longsor di wilayah lereng Argopuro. Tepatnya di jalur menuju lokasi wisata Rembangan di Kecamatan Arjasa,. Juga di sekitar Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, Jember," tandasnya.
(abq/iwd)