.webp)
Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan Indonesia tidak akan memberikan senjata atau uang kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB). Seperti diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Philip Mark Mehrtens dan meminta tebusan uang dan senjata.
"Oh ndak mungkin kita, masak kita kasihkan senjata kepada pemberontak, bodoh bener kita," kata Mahfud usai acara 'Cangkrukan Bareng Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju' yang berlangsung di The Westin, Surabaya, Selasa (28/2/2023).
Mahfud menambahkan ada strategi yang akan dilakukan aparat Indonesia untuk menyelamatkan pilot Susi Air yang disandera. Namun, ia enggan membeberkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti lah, ya ndak usah ceritakan ke anda bagaimana caranya. Itu kan taktik dan strategi yang nanti dilakukan oleh aparat kita. Pokoknya kita menyelamatkan orang dulu lah," ungkap Mahfud.
Mahfud menegaskan lagi bahwa Indonesia tidak akan tunduk pada penjahat. Ia memastikan Indonesia tidak akan memberikan senjata apalagi kemerdekaan kepada KKB.
"Ndak mungkin kita kasih, satu kemerdekaan. Yang kedua, kasih senjata dan sebagainya. Kita nggak boleh manut kepada penjahat," tegasnya.
Mahfud memastikan kondisi dari pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dalam keadaan baik-baik saja. Menurut Mahfud, pilot tersebut disandera karena KKB ingin minta imbalan ke pemerintah Indonesia.
"Kalau sanderanya dalam keadaan sehat, dalam keadaan sehat. Karena disandera memang bertujuan mengancam yang bersangkutan agar dia (KKB) diberi oleh pemerintah, diberi imbalan," tandasnya.
Simak Video: OPM Ancam Hancurkan Kota, Polri Jamin Keamanan-Ketertiban di Papua
