Hujan deras mengguyur kawasan Ponorogo, membuat ratusan warga mengungsi. Penyebabnya, hujan deras membuat retakan tanah yang terjadi sejak 15 hari lalu semakin melebar.
Sebanyak 139 warga Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, mengungsi ke gedung TK terdekat sejak, Minggu (26/2/2023) petang. Rumah warga pun mengalami retakan baik di tembok maupun lantai.
Ini yang membuat warga takut saat berada di rumah. Warga satu desa itu khawatir rumah mereka sewaktu-waktu ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu warga, Sumadi mengatakan sejak 15 hari lalu rumahnya seperti berbunyi kletak-kletak akibat batu bata yang pecah karena tanah gerak.
"Paling parah Minggu (26/2/2023) kemarin, hujan deras membuat retakan semakin melebar. Terus rumah saya bunyi kletak-kletak, karena dindingnya retakannya lebar, saya takut kalau di rumah bisa ambruk," tutur Sumadi kepada wartawan saat di gedung TK, Senin (27/2/2023).
![]() |
Akhirnya dia memutuskan mengungsi demi keselamatan keluarganya. Awalnya dia mengungsi di rumah kerabatnya. Namun kini, dirinya dan keluarga memilih mengungsi ke gedung TK.
"Kemarin sore karena ada instruksi dari pak kades mengungsi ke gedung TK sama balai desa lama, akhirnya pindah kesini," terangnya.
Sementara, warga lain Suroso (40) menambahkan pihaknya juga berusaha mengamankan barang berharga miliknya termasuk hewan ternak.
"Hewan ternak sama sertifikat yang penting, sudah saya amankan, barang-barang lain saya evakuasi ke tempat yang lebih aman," tandas Suroso.
Sementara warga lain, Suparni mengaku retakan akibat hujan deras membuat retakan di rumahnya selebar 50 cm.
"Karena kan retakan tanah itu, kalau ditambah hujan deras maka semakin melebar retakannya membuat khawatir warga, makanya pilih mengungsi," pungkasnya.
(hil/fat)