.webp)
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya meningkatkan kewaspadaan ancaman cuaca ekstrem hingga awal Maret mendatang. Anomali cuaca kerap kali mengancam dan membahayakan keselamatan manusia.
Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Hariyadi saat meninjau Pos SAR Trenggalek mengatakan sesuai dengan prakiraan BMKG, kondisi cuaca ekstrem berpotensi terjadi 25 Februari hingga 3 Maret 2023.
"Kami tetap koordinasi dengan BMKG terkait situasi cuaca, yang berubah-ubah. Kalau kami sifatnya operasi , yang bisa terjadi sewaktu-waktu kapan dimana dan terhadap siapa. Sehingga kesiapsiagaan sudah pasti," jelasnya, Sabtu (25/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya potensi cuaca ekstrem tersebut bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi. Mulai banjir, tanah longsor, angin puting beliung hingga hujan es hingga.
Basarnas menyiagakan personel SAR di empat titik, yakni Kantor SAR Surabaya dan tiga Pos SAR di Jawa Timur. Selain anggota Basarnas, pihaknya juga melibatkan sejumlah potensi SAR.
"Keterlibatan potensi SAR kami rasa cukup efektif untuk membantu proses operasi SAR. Mereka-mereka ini adalah potensi SAR yang telah terlatih," imbuhnya.
Hariyadi memastikan dalam kesiapsiagaan menghadapi ancaman cuaca ekstrem, seluruh peralatan yang dimiliki Basarnas dalam kondisi siap pakai. Tesmasuk alat evakuasi untuk medan sulit.
"Alhamdulillah untuk peralatan kami cukup memadai, termasuk yang di Pos SAR Trenggalek," jelasnya.
Dari catatan Basarnas, selama tahun 2022 Kantor SAR Surabaya menggelar 175 operasi SAR dengan dominasi kejadian membahayakan manusia, seperti orang tenggelam, tercebur sumur hingga evakuasi korban bencana.
"Pos SAR ini cukup banyak melakukan operasi, karena membawahi 13 kabupaten dan kota di sisi barat Jawa Timur," imbuhnya.
(hil/fat)
