Kericuhan terjadi pada kejuaraan bola basket Piala Wali Kota Surabaya tingkat pelajar SMA/SMK/MA se-Surabaya Raya di Gelora Pancasila. Disbudporapar Surabaya memastikan dua tim yang terlibat kericuhan itu adalah SMAN 5 Surabaya dan SMAN 9 Surabaya. Mereka memastikan kericuhan itu sudah selesai secara kekeluargaan.
Kepala Disbudporapar Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, keributan terjadi karena adanya salah paham. Salah paham tersebut berawal saat terjadi foul yang dilakukan pemain SMAN 9 Surabaya.
"SMAN 5 dan SMAN 9 ada kesalahpahaman. Ada pemain di SMAN 9 yang agak sedikit melakukan pelanggaran terhadap SMAN 5, sehingga itu yang menjadi pemicu terjadinya keributan," kata Wiwiek saat dihubungi detikJatim, Selasa (21/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait sanksi, Wiwik mengatakan bahwa hal itu masih akan dibahas lewat rapat bersama Perbasi Surabaya, Perbasi Jatim, KONI Surabaya dan Disbudporapar.
"Yang jelas saat ini mereka tidak bermain. Apa yang kami sampaikan tadi sudah menjadi poin-poin penting yang diambil Perbasi Jatim. Nanti mekanisme bentuknya dan sebagainya kita tunggu Perbasi Jatim," ujarnya.
Disbudporapar sudah berkomunikasi dengan kedua sekolah. Visum kepada korban yang mendapatkan pukulan juga sudah dilakukan. Kendati demikian, masalah tersebut berakhir secara kekeluargaan tanpa proses hukum.
"Divisum untuk mengecek sejauh mana (dampak dari pukulan). Alhamdulillah tadi malam kami dampingi ke rumah sakit dan pulang. Kemarin sudah diselesaikan, diurus Babinsa dan Polsek. Kami hanya dari posisi pertandingan," jelasnya.
Wiwiek menyampaikan, kompetisi bola basket tersebut sejatinya bagus untuk mengembangkan potensi siswa. Artinya, upaya pemkot menjaring bibit-bibit atlet di basket bisa dioptimalkan pada event-event sejenis.
"Harapan kami, fasilitas event ini bisa dimanfaatkan adik-adik SMA untuk mengoptimalkan dan menjajal kompetensi di bidang basket. Kami juga tidak pernah tahu, kami sudah melakukan upaya sedemikian rupa dan ada kejadian yang benar-benar di luar kendali kita," harapnya.
Diberitakan sebelumnya, kericuhan kompetisi bola basket Piala Wali Kota Surabaya ricuh, Senin (20/2) siang. Insiden ini berlangsung usai Wali Kota Eri Cahyadi meninggalkan Gelora Pancasila untuk membuka kompetisi itu.
Berdasarkan video yang beredar, ada tim berpakaian warna kuning dan putih yang berselisih di lapangan. Kemudian, salah satu pemain berbaju putih memukul pemain baju kuning.
Tak lama, suporter dengan pakaian hijau banyak yang turun ke lapangan. Hingga akhirnya, pemain baju putih nomor punggung 5 dipisahkan dan dibawa menjauh dari kerumunan.
(dpe/dte)