Empat korban meninggal saat ledakan dahsyat petasan di Blitar. Dari jumlah tersebut, baru 3 korban teridentifikasi. Sedangkan satu lainnya masih membutuhkan kelengkapan data secara detail.
"Masih 3 teridentifkasi, 1 orang korban masih berupa potongan," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (21/2/2023).
Dia menambahkan 3 korban yang teridentifikasi yakni bapak bernama Darman usia 63 tahun (Bapak), Aripin (Anak), Widodo (Anak). Sedangkan Betrisa Neswa Roszi alias Wawa (Adik ipar Aripin) belum teridentifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang belum teridentifikasi Betrisa Neswa Roszi alias Wawa (Adik ipar Aripin) potongan tubuhnya belum bisa diidentifikasi. Tubuhnya hancur (Wawa)," jelasnya.
Para korban tewas saat meracik petasan jelang puasa ramadan, Minggu (19/2/2023) malam. Selain itu ledakan keras menghancurkan 25 rumah di Dusun Tegalrejo Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok.
Peristiwa itu menyebabkan 23 korban luka, salah satunya seorang balita usai 4 bulan dan mengalami gegar otak. Kini dirawat di RSUD Srengat.
(hil/fat)