DPW PAN Jawa Timur membuat gebrakan untuk menghadapi Pemilu 2024. Partai yang selama ini identik dengan Muhammadiyah itu menggaet 4 Gus berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU). PAN Jatim blak-blakan melirik ceruk suara NU untuk Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rizki Sadig menyebut banyak suara Nahdliyin yang selama ini belum tersalurkan dalam kontestasi Pemilu. Hal ini menjadi alasan utama PAN menggaet para Gus.
"Dari simulasi Pemilu 2019, masih banyak suara warga Nahdliyin yang tidak tersalurkan. Total dari daftar pemilih tetap (DPT) 30-an juta (di Jatim), yang datang ke TPS sekitar 21-an juta. Berarti ada nyaris 10 juta suara yang tidak bertuan," beber Sadig kepada detikJatim, Selasa (21/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sadig mengatakan sejauh ini memang sudah ada empat Gus yang bergabung dengan PAN. Mereka akan maju sebagai calon legislatif (caleg) pada Pileg 2024.
Soal berapa persisnya target PAN meraup suara NU di Jatim, Sadig masih belum menyebut detail angkanya. Namun, Sadig memastikan bahwa PAN menargetkan minimal satu dapil satu kursi.
"Yang pasti sesuai komposisi bacaleg PAN dan target rasional PAN, yakni satu dapil satu kursi minimal di semua tingkatan. Saat ini semua masih berproses sampai daftar calon sementara (DCS) baru kami bisa asumsikan lebih detail," jelasnya.
Anggota DPR RI dari Dapil Jatim VI ini juga menegaskan bahwa PAN merupakan partai inklusif. PAN membuka pintu selebar-lebarnya untuk kelompok masyarakat mendaftar sebagai kader atau menjadi caleg.
"Seperti apa yang disampaikan Ketum Bang Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN) dalam simposium satu abad NU kemarin, PAN ini didirikan sebagai partai yang inklusif, terbuka untuk semua kalangan. Ditarik lebih jauh lagi kepada proses pembentukan Proklamasi Indonesia, NKRI ini didirikan dengan keragaman, karena sunnatulloh-nya adalah beragam," ungkapnya.
PAN berharap NU dan Muhammadiyah bisa disatukan untuk kemajuan Indonesia. Sebab, dua ormas terbesar itu punya sumbangsih besar atas sejarah bangsa.
"Jadi kami berharap kekuatan ormas NU ataupun Muhammadiyah sebagai organ Islam terbesar di republik ini bisa disatukan. Kalaupun tidak bisa disatukan dalam kegiatan keagamaannya, Insyaallah PAN ingin mencoba menyatukan itu melalui ruang politik. Ruang politik bukan ruang untuk aktualisasi secara organ keagamaan, tapi ruang politik dan PAN ingin tokoh masing-masing organ bisa berkiprah melalui jalur politik, sesuai jalur basis dukungan sosial masing-masing," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, DPW PAN Jatim mengumumkan menggaet 4 Gus dari Ponpes NU untuk menjadi caleg DPR RI di masing-masing dapilnya.
4 Gus dari representasi Nahdliyin yakni Gus Syaiful Nuri dari Ponpes Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari Ponpes Syekh Abdul Qodir Al- Jailani Probolinggo, Gus Afif Zamroni dari Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto, dan Gus Sakti dari Ponpes Peta Tulungagung.
(hil/dte)