Ketegasan NU Tolak Politik Identitas Jadi Senjata Politik di Pemilu 2024

Round-Up

Ketegasan NU Tolak Politik Identitas Jadi Senjata Politik di Pemilu 2024

Amir Baihaqi - detikJatim
Minggu, 19 Feb 2023 10:35 WIB
Gus Yahya
Ketua Umum PBNU Gus Yahya (Foto: Dok. Humas PAN Jatim)
Surabaya -

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan menolak politik identitas. Pernyataannya itu ia sampaikan saat menghadiri peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar oleh Partai Amanat Nasional (PAN) bertajuk 'Simposium Nasional' di Hotel Sheraton Surabaya.

Di hadapan Ketum PAN Zulkfili Hasan dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf juga jajaran pengurus DPW PAN Jatim Gus Yahya mengatakan bahwa saat ini adalah momen menuju tahun politik. Ia tegaskan, di momen itu NU menolak politik identitas dijadikan untuk menggalang dukungan.

"Bahwa NU menolak politik identitas. NU menolak identitas dijadikan senjata politik untuk menggalang dukungan, tidak identitas Islam, tidak juga identitas NU sendiri," kata Gus Yahya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya itu, dalam pidatonya itu Gus Yahya mengatakan NU tidak terlibat dalam politik praktis. Sampai dengan hari ini sikap NU netral terkait Pemilu 2024, termasuk urusan capres-cawapres.

"Karena kami tidak mau masuk dinamika kompetisi politik yang hanya melulu didasarkan pada pembelaan identitas-identitas. Pembelaan identitas itu cenderung mengarah ke kompetisi yang irasional," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dalam momen ini Gus Yahya juga memuji PAN yang berhasil mentransformasikan diri dari partai yang lekat dengan Muhammadiyah menjadi partai yang lebih terbuka.

"Kita harus mampu mengelola perbedaan di antara kita dalam kerangka kesadaran bahwa kita bersaudara. Dalam konteks ini saya ucapkan selamat ke PAN, karena PAN berhasil dengan nyata mentransformasikan diri menjadi partai yang lebih rasional," ungkapnya.

"Kita dulu tahu PAN didirikan berbasis Muhammadiyah, tapi kita sekarang tahu semua terbuka, karena ndak mungkin Muhammadiyah nyanyi mars Ya Lal Wathon (mars kebanggaan warga Nahdliyin)," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga tidak melarang kader NU untuk mencoblos PAN pada Pileg 2024 mendatang. Gus Yahya mengatakan soal PAN yang bertransformasi menjadi partai yang lebih terbuka dan rasional.

"Kita tahu PAN sudah bertransformasi sedemikian rupa, lebih rasional dan melalui proses yang wajar, alami. Di PAN tidak ada drama pencurian partai, karena normal semua dan jadi lebih rasional, bahkan sowan ke ulama kiai NU masyaallah," kata Gus Yahya.

"Saya nggak boleh kampanye nyoblos PAN, nggak boleh. Apalagi saya juga bukan kader PAN terus terang saja. Tapi saya sebagai ketua umum (PBNU), harus saya katakan warga NU tidak haram mencoblos PAN," sambungnya.

Gus Yahya sendiri tidak mengikuti acara sampai selesai, karena ia harus segera kembali ke Jakarta. Ia mengizinkan sambutannya dikutip. "Silakan tadi sudah lengkap di sambutan," katanya.




(abq/iwd)


Hide Ads