Pemilik Truk Ekspedisi Terbakar di Pasuruan Buka Suara

Pemilik Truk Ekspedisi Terbakar di Pasuruan Buka Suara

Deny Prasetyo Utomo - detikJatim
Kamis, 16 Feb 2023 22:15 WIB
Proses pemadaman truk ekspedisi yang terbakar di Pasuruan
Proses pembasahan truk ekspedisi yang terbakar di Pasuruan (Foto: Istimewa/dok PMK)
Surabaya -

Sebuah truk boks ekspedisi terbakar di Jalan Raya Surabaya-Malang, Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Pasuruan. Akibat Kejadian tersebut sempat membuat arus lalu lintas terganggu.

Brams pemilik angkutan ekspedisi dari Aisy Sae Bersaudara membenarkan angkutan yang terbakar di jalan Surabaya-Malang merupakan armada angkutan miliknya.

"Iya benar. Yang dibawa barang paketan dengan tujuan Surabaya ke Malang," kata Brams kepada detikjatim di Kantornya di Kawasan Jalan Semut, Kamis (16/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Brams menambahkan pihaknya tidak bisa mengetahui secara detail barang paket yang dikirim oleh pihak customer isinya apa.

"Kalau kita nggak tahu dalamnya apa. Jadi kita dari customer seumpanya pakaian, ya kita tulis pakaian. Garmen ya ditulis garmen. Soal kita ekspedisi nggak berwenang ngecek dalamnya," ungkap Brams.

ADVERTISEMENT

Sedangkan terkait ganti rugi barang-barang yang terbakar, Brams mengaku hal itu masih dilakukan proses. Sebab saat ini armada truk yang terbakar masih ditangani pihak kepolisian setempat.

"Belum mas, itu semua proses. Lagian ini mobil masih diproses sama pihak kepolisian juga. Nggak bisa langsung," ujar Brams.

Brams mengaku dengan pihaknya customer akan disampaikan secara kekeluargaan terkait, musibah kebakaran itu. Sebab saat ini, penyebab kebakaran tersebut masih menunggu hasil olah TKP dari pihak kepolisian setempat.

Bram sendiri mengaku tak tahu detail kronologi kebakaran tersebut. Ia juga enggan barang-barang tersebut milik siapa. Sebab hal itu masuk ranah kepolisian.

"Awalnya kurang tahu, yang jelas tiba-tiba terbakar. Kita tidak bisa nyebutin dari mana, itu ranah pihak kepolisian nanti yang ngasih tahu, saya tidak berwenang, meski saya pemiliknya, nggak berani, semuanya pakai prosedur, jadi itu masih olah TKP dulu dari kepolisian, nanti hasilnya paling tidak saya dipanggil," jelasnya.

"Kalau masalah ke customer itu, kita rasa kekelurgaan saja. Ya ada toleransinya, namanya musibah. Saya minta keringanan, tetap kita tanggung jawab. Soalnya customer kita rata-rata sudah langganan," tandas Brams.




(abq/iwd)


Hide Ads