FK Unair Punya Prodi Magister Pendidikan Dokter, Seperti Apa?

FK Unair Punya Prodi Magister Pendidikan Dokter, Seperti Apa?

Esti Widiyana - detikJatim
Kamis, 16 Feb 2023 21:31 WIB
Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K)
Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K)/Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Surabaya -

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) membuka prodi baru Magister Pendidikan Dokter tahun 2023. Saat ini sudah masuk Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPBM). Ada yang membedakan prodi baru Unair dengan UGM, UI dan Unhas.

Koordinator Program Studi (KPS) Magister Pendidikan Dokter FK Unair, Dr dr Hermanto Tri Joewono SpOG(K) mengatakan, yang membedakan yakni klinik. Sedangkan UGM, UI dan Unhas undergraduate.

"Di klinik terminologinya berbeda, yang dibahas itu tentang pasien. Klinik itu artinya yang berhubungan dengan pasien, kalau yang lainnya masih sedikit berhubungan dengan pasien, kepuasan dan keselamatan itu kan belum ketemu pasien yang undergraduete. Kalau ini nanti bagaimana berhubungan dan komunikasi yang baik dengan pasien, karena ini berkaitan dengan manusia," kata dr Hermanto saat ditemui detikJatim di FK Unair, Kamis (16/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K) mengatakan membutuhkan perjuangan panjang mendirikan medical education sejak tahun 2015-2016. Kini medical education membuka kesempatan dosen-dosen yang ada di fakultas kedokteran Indonesia untuk mengikuti proses Magister Pendidikan Dokter.

"Pendidikan dokter itu unik dikelola manusia, yang ditangani manusia, proses pendidikannya panjang, ada sarjana, ada profesi," kata Prof Bus, sapaan akrabnya.

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan dunia center medical education banyak yang sudah maju, salah satu acuannya di Belanda. Proses pendidikan dokter juga tidak boleh dilakukan langsung pada manusia.

Pihaknya difaslitasi dengan manekin dan harganya mahal untuk proses belajar. Sehingga proses itulah yang perlu dipahami dosen, seperti bagaimana tranfer knowledge-nya, transfer skil yang dilakukan ada tahapannya.

Prof Bus berharap, dengan prodi baru ini dosen akan lebih memahami bagaimana mengajar yang benar. "Kami yakin, karena kami sudah punya 92 fakultas kedokteran lebih. Saya yakin akan lebih banyak dekan yang mengirim mahasiswanya untuk program S2 ini dan mungkin dokter senior yang belum S2 juga tertarik untuk ikut," harapnya.




(esw/fat)


Hide Ads