Perayaan Isra Mikraj (Isra Mi'raj/Isra Miraj) 2023 jatuh pada 18 Februari mendatang. Berikut ini contoh khotbah jumat tentang Isra Mikraj.
Sebelum menyimak contoh khotbah jumat tentang Isra Mikraj, ada baiknya kita mengulas kembali penjelasan singkat mengenai Isra Mikraj. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada Bulan Rajab.
Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidilharam di Makkah ke Masjidilaqsa di Baitulmaqdis dengan kendaraan burak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Mikraj merupakan perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari Masjidilaqsa ke Sidratulmuntaha (langit ke tujuh) pada malam hari yang intinya menerima perintah salat lima waktu.
Isra Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Jadi, Isra Miraj merupakan dua perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam.
Baca juga: Apakah Ada Cuti Bersama Isra Mikraj 2023? |
Puncak dari Isra Mikraj adalah pertemuan Rasulullah dengan Allah SWT. Dalam pertemuan tersebut, Nabi Muhammad SAW menerima perintah salat lima waktu.
Berikut ini detikJatim mengutip contoh khotbah jumat tentang Isra Mikraj dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU). Contoh khotbah ini dibuat Rustam Ibrahim, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta dengan judul Empat Pelajaran dalam Peristiwa Isra Mikraj.
Contoh Khotbah Jumat tentang Isra Mikraj:
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمُ
Jemaah salat jumat hafidhakumullah, alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT, untuk beribadah di Bulan Rajab yang mulia ini. Pada kesempatan ini, kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Karena itu, sebagai umat Islam kita harus mengetahui apa makna Isra Mikraj, bagaimana kisah perjalanan Nabi dalam Isra Mikraj? Dan apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW?
Isra Mikraj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah SWT memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad SAW, untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril, mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina.
Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah SWT, sang pencipta alam semesta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Isra Ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52. Intisarinya adalah, suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan mencucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman.
Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula. Setelah itu Nabi melakukan perjalanan Isra Mikraj dengan mengendarai Buraq dengan diantar oleh malaikat Jibril hingga langit dunia.
Kemudian ada pertanyaan 'Siapa ini?'. Jibril menjawab 'Jibril'. 'Siapa yang bersamamu?'. Jibril menjawab 'Muhammad'. 'Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nab'.
Di langit dunia, Nabi bertemu dengan Nabi Adam alaihissalam. Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi. Jibril memohon kepada Nabi Muhammad untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam.
Nabi Muhammad mengucapkan salam kepada Nabi Adam. Sebaliknya, Nabi Adam juga membalas salam Nabi Muhammad.
Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua. Di langit kedua, Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa.
Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf. Di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris. Di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun. Di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa.
Terakhir di langit ketujuh. Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim alaihissalam.
Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratil Muntaha. Tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah SWT.
Kemudian Nabi naik menuju Baitul Makmur yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka'bah di bumi. Setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk berthawaf di dalamnya.
Kemudian Nabi disuguhi dengan arak, susu dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril mengatakan susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad dan umatnya.
Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT mewajibkan Nabi untuk melaksanakan salat fardu sebanyak 50 rakaat setiap hari.
Nabi menerima dan kemudian kembali pulang. Dalam perjalanan, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Musa mengingatkan, umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah salat 50 kali sehari. Nabi Musa mengatakan, umatnya telah membuktikannya.
Lalu Nabi Musa meminta Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah SWT untuk mohon keringanan. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi salat sepuluh kali.
Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa. Namun Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama.
Sehingga Nabi Muhammad kembali menghadap Allah SWT hingga dua kali. Akhirnya Allah SWT mewajibkan salat lima waktu.
Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa. Nabi Musa tetap mengatakan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan kuat. Namun Nabi Muhammad menjawab, 'saya malu untuk kembali menghadap Allah SWT, saya ridho dan pasrah kepada Allah.
Jemaah salat Jumat hafidhakumullah, Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94 menceritakan, keesokan harinya, Nabi menyampaikan peristiwa tentang Isra Mikraj pada kaum Quraisy. Mayoritas orang Quraisy inkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.
Bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad, karena tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan Nabi. Melihat hal tersebut, Abu Bakar bergegas untuk membenarkan kisah Isra Mikraj Nabi.
Abu Bakar mengatakan 'sungguh aku percaya terhadap berita dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya? Sejak saat itu sahabat Abu Bakar dijuluki Nabi dengan sebutan Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Bakar yang sangat jujur'.
Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra Mikraj? Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: Irdlu Waqai wa Tahlil Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskannya.
Yang pertama, Isra Mikraj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah SWT kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad SAW. Waktu itu Nabi baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Dewi Khodijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi. Serta wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy.
Allah SWT ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah SWT. Sehingga hati Nabi semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah SWT. Ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah, dan menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majlis ilmu, zikir dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.
Yang kedua, kewajiban menjalankan salat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba'i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa Nabi melakukan Isra Miraj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi tiap Muslim menghadap (mikraj) kepada Allah SWT lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyuk.
Dengan salat yang khusyuk, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah SWT. Sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain dan malu untuk berbuat bohong.
Sebaliknya, orang itu lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi mengagungkan keesaan Allah SWT, kebesaran Allah SWT, sehingga dapat menjadi makhluk Allah SWT yang baik di muka bumi ini.
Yang ketiga, Isra Mikraj adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW, dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat.
Jika itu telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan. Tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi.
Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.
Yang keempat, dalam Isra Mikraj ada penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Itu memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam.
Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dari peristiwa Isra Mikraj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin.
جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ. أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Khotbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
(sun/iwd)