Pemprov Jawa Timur menggelar tasyakuran dan doa bersama memperingati 4 tahun kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak memimpin Jawa Timur. Acara diselenggarakan di Gedung Grahadi, Senin (13/2/2023) malam.
Tampak hadir Sekdaprov Jawa Timur Adhy Karyono dan semua kepala dinas di lingkup Pemprov Jatim hadir, termasuk jajaran Eselon III. Hadir juga Ketua TPKK Jatim Arumi Bachsin. Halaman Grahadi pun ramai dengan berbagai gerobak makanan khas Jawa Timur.
Usai acara, Khofifah meminta seluruh ASN di Jawa Timur terus bekerja keras menyejahterakan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik PNS, PTT saya terima kasih. Ayo dijaga lebih bagus lagi, lebih kompak lagi, lebih solid lagi, lebih berprestasi lagi, lebih memberikan keberkahan dan manfaat di Jatim," kata Khofifah.
Khofifah menegaskan pada tahun terakhirnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, dirinya tetap akan fokus pada janji kampanye dahulu yakni Nawa Bhakti Satya.
"Prioritas tetap Nawa Bhakti Satya karena itu janji kampanye dulu. Dan kemudian di-breakdown dalam 11 IKU (indeks kinerja utama). Itulah yang masuk dalam program dan LKPJ. Setiap kita memberikan pertanggungjawaban ke DPRD, SOP pasti seperti itu, pasti basis dasarnya 11 IKU dan 11 IKU akan diterapkan dalam Nawa Bhakti Satya," jelasnya.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengingat kembali momen saat dirinya bersama Gubernur Khofifah pertama kali menginjakkan kaki di Grahadi 4 tahun silam.
"Persis 4 tahun yang lalu saya bersama bu Gubernur memasuki Grahadi tepat di tanggal 14 Februari setelah dilantik tanggal 13 nya dan judulnya waktu itu puasa juga," kata Emil.
Wagub Emil mengatakan hal yang paling berkesan saat memimpin Jawa Timur mendampingi Gubernur Khofifah ialah disaat pandemi COVID-19 selama hampir 2 tahun setengah.
"Saat pandemi luar biasa ya, hal baru yang dihadapkan ke kami semua. Mudah-mudahan akan menjadi berkesan dan semoga tidak terjadi lagi (pandemi)," ungkapnya.
Emil menyampaikan terjadinya peristiwa seperti erupsi Semeru, tragedi Kanjuruhan dan peristiwa lain akan menunjukkan sikap leadership. Dalam berbagai peristiwa, termasuk bencana, leadership dituntut harus ditunjukkan untuk mengarungi ombak
"Dan kita punya nahkoda dan menurut saya satu kata yang menggambarkan yaitu sebenarnya adalah tegar. Ketegaran inilah yang menjadi modal untuk membuat kita semua satu frekuensi," jelasnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini menyampaikan dalam perjalanannya di Pemprov Jatim, dirinya selalu siap mem-back up Gubernur Khofifah dalam hal yang dibutuhkan.
"Karena beliau menguasai semua portofolio di Jawa Timur," pungkasnya.
(abq/dte)