Cerita Totok-Rangsang, Tolak Tambang-Hijrah Jadi Tokoh Pembangunan Banyuwangi

Cerita Totok-Rangsang, Tolak Tambang-Hijrah Jadi Tokoh Pembangunan Banyuwangi

Deny Prastyo - detikJatim
Jumat, 10 Feb 2023 14:40 WIB
Kisah Totok dan Rangsang, Dari Tolak Tambang Hijrah Jadi Tokoh Kolaborasi Pembangunan
Foto: Istimewa (Dok Pribadi)
Banyuwangi -

Totok dan Rangsang, merupakan dua sosok yang tidak asing lagi bagi nelayan Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Mereka berdua dianggap memiliki kepedulian sesama, cukup menonjol, aktif dan kritis.

Belakangan, sosok dua sahabat itu kian melejit. Mereka berdua terbukti mampu berkontribusi dalam pembangunan kampung halaman. Mulai dari terlibat aktif dalam program bedah rumah hingga program Kampung Nelayan Maju (Kalaju).

Catatan positif itu berkat kolaborasi yang dilakukan keduanya dengan PT Bumi Suksesindo (PT BSI), yang merupakan pelaku investasi pertambangan di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berkolaborasi dalam pelaksanaan program PPM (Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat)," ucap Totok, Kamis (9/2/2023).

Pemilik nama lengkap Sugiarto ini mengaku bisa berperan serta pelaksanaan program bedah rumah merupakan kebahagiaan tersendiri. Dia bisa menjadi jembatan masyarakat dengan ekonomi kurang beruntung untuk bisa memiliki rumah yang layak.

ADVERTISEMENT

Melalui program PPM anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, dia juga bisa mengajak warga lain untuk ikut bekerja.

"Jadi selain bisa memberikan penghasilan, kolaborasi dengan PT BSI dalam pelaksanaan program PPM, bisa membuat batin terasa senang dan puas," ungkap Totok.

"Bagaimana tidak, kita bisa membantu orang lain, juga bisa mengajak orang lain untuk ikut kerja. Mereka bisa mendapatkan penghasilan," imbuhnya.

Merasa ikut mendapatkan tambahan ekonomi yang sarat semangat kepedulian, Totok pun ikut melibatkan anaknya, Rendi Agusti. Terakhir, duet Totok dan Rangsang menggarap pengecatan gapura pintu masuk kampung nelayan Pancer. Kegiatan bagian dari program Kalaju ini melibatkan 15 orang pekerja. Mereka adalah masyarakat sekitar.

Pelaksanaan program PPM PT BSI yang terus bergulir, makin mempererat hubungan antara perusahaan dan masyarakat. Dari sinergi dan kolaborasi yang tercipta, kian menancapkan keyakinan bahwa keberadaan pelaku investasi mampu membawa manfaat positif. Bukan hanya dalam percepatan pembangunan, namun juga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Apalagi program yang dijalankan sekarang sangat bermanfaat untuk masyarakat. Banyak program, mulai dari bedah rumah, pemberdayaan masyarakat, infrastruktur, pendidikan dan lainnya," kata Rangsang.

Sebagai tokoh yang dipercaya sebagai penyambung lidah masyarakat Pancer, Totok dan Rangsang, berharap program PPM PT BSI bisa terus berjalan.

Rangsang bercerita, sebelumnya dia dan Totok merupakan aktivis tolak tambang emas PT BSI. Berjalannya waktu, mereka mulai mengerti bahwa anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, telah mengantongi perizinan resmi dari pemerintah. Dan sebagai masyarakat yang baik, akhirnya keduanya memutuskan untuk berkolaborasi dengan perusahaan.

"Kita hidup di negara hukum, maka sudah sepantasnya kita taat, patuh dan menjunjung tinggi hukum," cetus Rangsang.

Pilihan sinergi dan kolaborasi dengan pelaku investasi ini sengaja diambil karena masyarakat sudah merasa lelah ditunggangi dan diprovokasi pihak tak bertanggung jawab. Apalagi, warga telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa melalui program PPM, PT BSI terus berupaya mendorong percepatan pembangunan.




(dnp/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads