Tak hanya harapan agar rumah tangga mereka bertahan lama, linggis yang dijadikan maskawin oleh Samsul Mukmin (46) untuk meminang istrinya Sumiati (45) diharapkan dapat menolak bala. Samsul ternyata mendapatkan ide maskawin ini berdasarkan saran keluarga dan temannya.
"Selain harapan agar rumah tangga kami kekal dan abadi, linggis ini juga kami harapkan bisa menolak bala dan buang sangkal," kata Samsul ketika ditemui di rumahnya di Desa Dungun, Tongas, Probolinggo.
Samsul menyatakan dirinya mendapatkan saran memilih maskawin linggis ini dari keluarga dan teman-temannya. Menurutnya, keluarga dan temannya menyarankan maskawin linggis agar pernikahannya dengan Sumiati langgeng hingga tidak kembali ditinggal meninggal lagi seperti sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baik saya maupun istri saya ini sebelumnya sama-sama ditinggal mati oleh pasangan masing-masing. Kami akhirnya kembali berkeluarga dan berharap lebih langgeng dari sebelumnya," katanya.
Maskawin linggis, kata Samsul, juga bagian dari kepercayaan warga di lingkungannya. Bagi warga maskawin linggis akan membuat pasangan suami istri yang sama berstatus duda dan janda agar pernikahannya tidak kembali gagal hingga kakek nenek nanti, dan tidak kembali ditinggal mati.
"Dibilangin keluarga dan salah satu teman, disuruh memilih mahar linggis, karena nikah pertama ditinggal mati istri. Sumiati juga ditinggal mati suami pertamanya," ujar Samsul.
Meski demikian, dia tetap mempercayakan pernikahannya kali ini kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dia tetap berserah kepada Tuhan sembari terus berdoa agar pernikahannya dengan Sumiati langgeng hingga akhir hayat.
Meski masing-masing pasangan, baik Samsul maupun Sumiati sama-sama telah memiliki anak dari pasangan sebelumnya, dari pernikahan ini mereka tetap berharap dikaruniai momongan.
"Saya duda punya anak 2 semuanya pria, dan Sumiati janda punya anak 1. Semoga pernikahan kami bisa kembali memiliki buah hati. Kalau Allah SWT mengizinkan saya kepingin punya anak perempuan," kata Samsul.
(dpe/iwd)