Jalur alternatif penyeberangan penghubung Lumajang-Malang di Sungai Curah Koboan, kembali dibuka. Jalur di Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo, itu dibuka usai Semeru memuntahkan awan panas guguran (APG), Minggu (5/2/2023).
Koordinator Pos Pantau Curah Koboan Sugiono menyebut saat ini Sungai Curah kobokan sebagai akses kendaraan roda 4 arah Lumajang - Malang dan sebaliknya, bisa dilalui.
"BPBD juga menyiagakan petugas di sungai tersebut guna mengantisipasi peningkatan aktivitas Gunung Semeru," kata Sugiono kepada detikJatim, Senin (6/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, saat APG jalur tersebut sempat ditutup. Apalagi, hujan abu juga menerjang desa-desa di dua kecamatan.
"Jalur penyeberangan Lumajang-Malang melalui sungai curah kobokan kini sudah bisa dilalui oleh kendaraan," jelasnya.
Sebelumnya, usai erupsi Gunung Semeru dengan luncuran APG sejauh 6 kilometer pada 12.42 WIB, hujan abu mengguyur sejumlah daerah di Lumajang. Akibat APG yang terpantau dengan tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak Semeru, ada 2 kecamatan di Lumajang yang terdampak hujan abu.
Berdasarkan informasi dari BPBD Lumajang hujan abu vulkanik terjadi di sejumlah desa yang ada di 2 kecamatan di lereng Gunung Semeru. Yakni Kecamatan Senduro dan Kecamatan Gucialit.
"Akibat APG Gunung Semeru mengarah ke utara, ini mengakibatkan hujan abu di 2 kecamatan yakni Kecamatan Senduro dan Gucialit," ujar Supervisor Pusdalops BPBD Lumajang Kustari Sumardi kepada detikJatim, Minggu (5/2/2023).
(dpe/fat)