Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria berinisial AH (29), warga Trenggalek melakukan percobaan bunuh diri dengan gantung diri di pohon mangga halaman Polsek Gubeng. Kejadian itu diketahui warga yang langsung memberikan pertolongan.
Kini, AH dibawa ke Liponsos Keputih, Surabaya. Hal itu diungkapkan Nanang Krisdianto, pegawai harian lepas (PLH) di Polsek Gubeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah dibawa ke Liponsos," kata Nanang kepada wartawan di Polsek Gubeng, Jumat (3/2/2023).
Saat ditanya lebih lanjut oleh polisi, Nanang menambahkan AH mengaku sudah tidak kuat berfikir.
"Katanya dia sudah nggak kuat mikir, hanya itu aja," tandasnya.
Sebelumnya, PLH Polsek Gubeng Nanang Krisdianto memberikan kesaksian saat menolong AH dalam posisi bergelantungan di pohon mangga dengan ketinggian kurang lebih 2,5 meter. Saat itu seorang wanita berteriak minta tolong.
Nanang yang juga jadi juru parkir menolong AH turun dari pohon mangga saat berusaha gantung diri.
"Tadi ada kejadian mau gantung diri. waktu itu saya ada di belakang, dia bergantung sebelah sini (di atas), saya lari dari belakang, saya tolong, saya lari naik etalase, (badannya) saya naikkan, saya nggak kuat posisi saya, tapi saya tekan (ke atas) supaya talinya tidak menjerat dia, terus diputus talinya dari atas, dibantu Pak No memutus tali. Habis itu saya jatuhkan (Turunkan). Di bawah ada orang banyak," kata Nanang kepada wartawan di Polsek Gubeng, Jumat (3/2/2023).
Nanang menambahkan AH beruntung aksinya diketahui warga. Sehingga cepat dilakukan pertolongan. "Itu kalau kira-kira kurang 5 menit tidak ditolong nggak tahu seperti apa," ujarnya.
Dia menjelaskan saat korban tergantung dengan leher terjerat tali tampar, kondisinya sudah lemas dan merah membiru di bagian wajah.
"Waktu itu sudah begini dia (tangan tergantung dan kaki tergantung) nggak pegangan tampar (kepala tertunduk). Tangan dan kaki sudah lemas, wajahnya sudah merah biru," lanjut Nanang.
Diakui oleh Nanang, sedari pagi dia sudah curiga dengan gelagat AH. Sebab saat masuk ke Polsek Gubeng AH seperti kebingungan dan hanya duduk-duduk di water barrier. Setelah salat Jumat, AH melakukan percobaan bunuh diri di pohon mangga.
"Awalnya dia terlihat mau laporan surat kehilangan atau apa. Dia ada di situ dari pagi, di barrier merah, bingung dia. Sempat saya curiga, orang asing toh, mohon maaf orang ini niat ranmor atau gambar atau apa gitu lho, saya pantau dari situ (parkiran depan polsek) saya kan parkir, kayak bingung, terus saya hampiri, mas nunggu siapa? Nunggu jemputan," kata Nanang.
Nanang menyampaikan AH sempat mengaku tidak memiliki uang. Namun saat akan diberi uang, dia menolak.
"Dijawab oleh (korban) Aku gak due duit (Tidak punya uang), tak kasih nggak mau. Sempat dikasih makan sama bapak-bapak polisi. Dia makan. Polanya kayak orang kebingungan, depresi atau apa nggak tahu ya, terus sehabis Jumatan saya makani burung di belakang (peristiwa itu)," ungkap Nanang.
(iwd/fat)