Hujan terus mengguyur selama beberapa hari ini membuat debit air di Sungai Bengawan Njero naik. Dampaknya, sejumlah jalan poros desa di 3 Kecamatan Lamongan tergenang.
Data yang dihimpun dari BPBD Lamongan menyebutkan, ada sejumlah jalan poros desa di 3 kecamatan di Lamongan yang tergenang imbas dari naiknya debit air di Bengawan Njero. Air mulai menggenangi akses jalan poros desa di wilayah Kecamatan Kalitengah, Turi dan Karangbinangun.
"Hujan yang terjadi sejak sepekan terakhir di beberapa wilayah kecamatan di Lamongan menyebabkan debit air sungai Bengawan Njero mengalami kenaikan dan mulai menggenangi akses jalan poros desa di wilayah Kecamatan Kalitengah, Turi, Karangbinangun," kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin kepada detikJatim, Jumat (3/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPBD Lamongan, menurut Muslimin, bersama Provinsi Jatim telah memantau kenaikan debit air di Bengawan Njero yang merupakan anak sungai Bengawan Solo ini. Beberapa desa di 3 kecamatan yang telah dipantau itu diantaranya adalah Desa Tiwet, Bojoasri, Blajo dan Gambuhan di Kecamatan Kalitengah, Desa Kemlagilor, Putatkumpul, Pomahanjanggan dan Kepudibener di Kecamatan Turi.
"Kami dari BPBD Lamongan bersama unsur Muspika berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur guna menentukan langkah penangan selanjutnya," ujarnya.
Muslimin mengungkapkan, pihaknya juga sudah melakukan pemompaan pintu air yang ada di Kuron Barrage. Pemompaan dilakukan karena debit air Bengawan solo lebih tinggi dibanding Bengawan Njero sehingga pompa belum maksimal membuang air.
"Pembuangan air dengan pompanisasi terus kami lakukan agar air cepat surut," tambah Muslimin.
Salah satu jalan poros desa yang tergenang tersebut yaitu ruas jalan poros desa antara Desa Gambuhan menuju Desa Bojoasri Kecamatan Kalitengah. Selain itu, air juga menggenangi jalan poros desa antara Desa Tiwet menuju Desa Jalakcatur di Kecamatan Kalitengah. Ketinggian air yang menggenang di jalan ini mulai dari 20 hingga 50 CM.
"Sudah sekitar 4 hari ini jalan sudah tergenang," kata salah satu warga, Tohari.
(abq/fat)