Sri Mulyani Sebut APBN Instrumen Penting saat Pandemi-Perang Ukraina

Sri Mulyani Sebut APBN Instrumen Penting saat Pandemi-Perang Ukraina

Ahmad Rahman - detikJatim
Kamis, 02 Feb 2023 17:05 WIB
Menkeu Sri Mulyani menyapa mahasiswa STKIP PGRI Sumenep
Foto: Menkeu Sri Mulyani menyapa mahasiswa STKIP PGRI Sumenep (Ahmad Rahman/detikJatim)
Sumenep -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi pemateri di Kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI, Sumenep. Dalam materi yang disampaikan, Sri Mulyani menyampaikan bagaimana APBN menjaga kondisi ekonomi tetap stabil saat pandemi COVID-19 dan perang antara Rusia-Ukraina.

Sri Mulyani awalnya membeberkan kondisi ekonomi pada tahun 2022 yang mengalami penurunan signifikan pertumbuhannya hingga 2,9 persen. Padahal di tahun sebelumnya pertumbuhannya bisa menembus 6,2 persen.

Ia kemudian menyebut pada tahun ini diprediksi akan melemah lagi dan harus diwaspadai. Bahkan menyebut akan ada resesi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau resesi itu ekonominya kontradiktif kalau pelemahan itu menurun sangat tajam," kata Sri Mulyani, di hadapan ribuan Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, Kamis (2/2/2023).

Akibatnya, dunia dihadapkan pada situasi ekonominya melambat, harga-harga naik. Tak hanya itu geopolitik juga ikut menegang akibat ketegangan antar blok barat dengan blok Rusia dan China.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani lalu menyinggung APBN pada tahun 2022. Menurutnya APBN ternyata menjadi instrumen yang mampu melindungi masyarakat dan perekonomian dari berbagai guncangan yang ada seperti pandemi COVID-19 dan perang.

"APBN menjadi instrumen yang melindungi akibat perang yang menimbulkan gejolak di sektor pangan dan energi," terangnya.

Sri Mulyani menyebut perang Ukraina berdampak sangat luar biasa terhadap melemahnya ekonomi beberapa negara. Sehingga terjadi kenaikan harga kebutuhan masyarakat sangat luar biasa, namun Indonesia masih mampu mengendalikan kenaikan harga-harga seperti BBM.

"Harga BBM di Eropa naik tiga kali lipat di Indonesia tidak terjadi kenaikan tiga kali lipat. Kita naik 30 persen bulan September 2022," tandas Sri Mulyani.




(abq/fat)


Hide Ads