Terminal Hamid Rusdi Kota Malang Dibuka Kembali Setelah 14 Tahun Mati Suri

Terminal Hamid Rusdi Kota Malang Dibuka Kembali Setelah 14 Tahun Mati Suri

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 02 Feb 2023 16:54 WIB
Reopenin Terminal Hamid Rusdi Malang
Reopening Terminal Hamid Rusdi ditandai dengan melintasnya Bus PO Bagong (Foto: Muhammad Aminudin)
Kota Malang -

Pemprov Jatim membuka kembali Terminal Hamid Rusdi. Hampir 14 tahun lamanya Terminal Hamid Rusdi serasa mati suri karena sepinya penumpang.

Reopening Terminal Hamid digelar hari ini oleh Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur. Harapannya, geliat di terminal tipe B tersebut berjalan sesuai yang dicita-citakan.

Kadishub Jawa Timur Nyono mengatakan, reopening sebagai upaya menghidupkan Terminal Hamid Rusdi sesuai dengan fungsinya. Karena dilihat kondisi terminal terasa sepi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Reopening Terminal Hamid Rusdi karena terasa sepi," kata Nyono kepada wartawan di Terminal Hamid Rusdi Jalan Mayjen Sungkono, Kota Malang, Kamis (2/2/2023).

Nyono mengaku pihaknya juga melakukan perubahan regulasi seiring dengan pembukaan kembali Terminal Hamid Rusdi. Salah satunya mengubah jalur trayek angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) untuk menjadikan Terminal Hamid Rusdi sebagai homebase.

ADVERTISEMENT

"Karena sepi, makanya kita lakukan reopening, reregulasi untuk bagaimana Terminal Hamid Rusdi ramai kembali," ungkapnya.

Reopenin Terminal Hamid Rusdi MalangReopening Terminal Hamid Rusdi Malang (Foto: Muhammad Aminudin)

Dengan perubahan trayek itu, lanjut Nyono, angkutan khususnya AKDP tidak lagi menjadikan Terminal Gadang sebagai tempat tujuan. Karena Terminal Gadang sudah tak difungsikan kembali.

"Jadi kita mereroating untuk origin destination angkutan antar kota dalam propinsi berhomebase di Terminal Hamid Rusdi, tidak lagi ke Gadang. Tetapi origin destinationnya di terminal Hamid Rusdi kemudian ke tempat tujuan," terangnya.

Nyono menambahkan tetap adanya trayek terminal Gadang menjadikan terminal Hamid Rusdi sepi dari penumpang dan armada transportasi juga sama. Maka trayek pun diubah agar armada trasnportasi melalui terminal Hamid Rusdi.

"Semua AKDP wajib masuk terminal Hamid Rusdi. Trayek kita sesuaikan, karena terminal tipe B maka kewenangan propinsi. Sehingga nanti, masyarakat mungkin kota (Malang), bisa dialihkan menggunakan feeder (angkutan pengumpan) menuju Gadang," akunya.

Dishub Jatim juga telah menyiapkan sanksi bagi armada transportasi yang tak mematuhi perubahan trayek ini. Armada yang tak mematuhi akan ditindak tegas.

"Saya sudah sampaikan Kepala UPT LLAJ Malang harus tegas kepada operator, yang tidak mengikuti izin trayek untuk dilakukan penindakan," katanya.

Disinggung soal infrastruktur dan fasilitas di terminal Hamid Rusdi yang kurang memadai. Nyono berjanji akan memperbaiki seiring dengan dibukanya kembali terminal.

"Kalau sudah ramai, pelan-pelan diperbaiki," tandasnya.

Dibukanya kembali Terminal Hamid Rusdi disambut baik Organda Jatim. Harapannya, mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum. Setelah dua tahun terakhir transportasi umum hidup segan mati tak mau.

"Kami sangat mendukung (reopening) bisa menggairahkan transportasi yang dua tahun ini terakhir seperti hidup segan mati tak mau. Semoga semangat propinsi, dinas perhubungan juga akan membuat masyarakat semangat menggunakan transportasi umum," ujar Wakil Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Timur, Firmansyah Mustafa.

PO Bagong menjadi pioner moda transportasi AKDP yang telah mengubah jalur trayeknya. Ada delapan bus dengan trayek baru yakni Arjosari-Kesamben-Blitar-Tulungagung via Terminal Hamid Rusdi-Kendalpayak-Penarukan (Kepanjen) mulai dioperasikan hari ini.

"Kami ada delapan armada dengan trayek baru, yang nantinya masuk di terminal Hamid Rusdi yakni rute Arjosari-Tulungagung. Yang sudah jalan, nanti kita roating arah Blitar maupun Arjosari diwajibkan masuk terminal Hamid Rusdi," ungkap penanggung jawab PO Bagong Budi Susilo.

Sekadar diketahui, Terminal Hamid Rusdi dibangun dan diresmikan Tahun 2009 silam dengan menghabiskan anggaran Rp 59,7 miliar.




(mua/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads