Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan menjelaskan saat diperiksa, perempuan tersebut membantah hendak menculik anak. Namun tengah menjalani ritual.
"Jadi seorang wanita yang diamankan warga karena khawatir diduga pelaku penculikan pengakuannya sedang melakukan ritual," ujar Ridwan kepada detikJatim, Kamis (2/2/2023).
Ridwan menyebut perempuan tersebut mengaku berasal dari Sidoarjo. Dari tangan perempuan tersebut, polisi juga menemukan secarik kertas yang terkait dengan ritual.
"Membawa kertas bertuliskan menunjukkan dirinya orang jalanan. Tidur di jalanan pengakuannya sedang ritual Jawa," kata Ridwan.
Menurut Ridwan, dari hasil pemeriksaan, perempuan tersebut tak menunjukkan tanda-tanda sebagai penculik anak. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak reaksioner menyikapi isu penculikan.
"Maraknya berita di sosmed tentang penculikan anak, dicek dulu kebenaran beritanya hoaks atau tidak. Di sosmed Humas Polri di IG nya sering memberi informasi dan klarifikasi apakah berita itu fakta atau hoaks," paparnya.
"Kita harus bijak apabila mendapat share video tentang penculikan jangan dishare lagi, disaring dulu, sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Selain itu kita juga harus tetap waspada tentang keamanan anak-anak kita dengan mengedukasi jangan langsung percaya dengan orang yang baru kenal," imbuhnya.
Ridwan menambahkan, dalam upaya pencegahan penculikan Polres Magetan kini gencar melakukan giat patroli ke sekolah. Ini untuk langkah untuk mengantisipasi tindak kejahatan.
"Untuk upaya pencegahan penculikan anggota kami dari Polres melaksanakan kegiatan patroli ke sekolah-sekolah dalam antisipasi tindakan kejahatan. Juga anggota Bhabinkamtibmas melaksanakan sambang ke rumah warganya dengan memberikan himbauan dan edukasi," tandas Ridwan.
Sebelumnya seorang perempuan diamankan Polisi di Desa Tanjung Sepreh, Maospati, Magetan Rabu malam (1/2). Perempuan tersebut dicurigai warga sebagai penculik anak.
(abq/iwd)