Dua truk kontainer yang hendak masuk area pengeboran minyak milik Pertamina EP Zona 11 di Desa Ngampel Kecamatan Kapas Bojonegoro dihentikan warga. Truk dihentikan warga setempat.
Karena dihentikan, truk dengan logo Elnusa itu tak bisa masuk ke pengeboran minyak. Truk kemudian hanya terparkir di depan pintu gerbang lokasi pengeboran Pad B yang hanya beberapa meter dari pemukiman warga.
Aksi penghadangan truk itu diduga karena warga kecewa. Sebab selama beroperasinya pengeboran minyak tak melibatkan warga setempat untuk direkrut jadi pekerja. Padahal warga setempat dinilai punya skill untuk bekerja di pengeboran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya ini karena warga yang sudah memiliki skill dan legalitas ini ikut andil kerja meski hanya dengan pihak rekanan sub kontraktor. Untuk alat-alat yang dibutuhkan kita punya untuk kegiatan seperti H2S ini," kata Karyono, perwakilan salah satu warga setempat kepada detikJatim, Kamis (26/1/2023).
"Kita juga sudah pernah kerja sama dengan sub kon lain. Kita ingin ikut kerja meski kami rela hanya dibayar di bawah harga kontrak mereka," imbuhnya.
Karena tak bisa masuk ke area pengeboran, dua truk akhirnya memilih untuk balik kanan kembali ke home base di wilayah Kalitidu Bojonegoro.
Sementara itu, pihak Pertamina EP Zona 11 yang berada di lokasi pengeboran minyak sempat melakukan komunikasi dengan warga. Pertemuan dilakukan tak lama setelah warga menghadang dua truk.
"Jadi sebenarnya perwakilan warga yakni pak Kariyono itu sebagai koordinator sudah melakukan komunikasi dengan pihak beberapa vendor rekanan salah satunya Elnusa," terang Humas Pertamina EP Zona 11, Yuda Eko.
"Dan mereka info awalnya sepakat untuk berbagi pekerjaan tetapi ternyata mereka tidak dilibatkan. Intinya ini tidak sesuai dengan rencana awal. Kami akan mencoba untuk meluruskan," tandas Yuda.
(abq/iwd)