.webp)
Curah hujan menjadi kendala dalam upaya pencarian Nafisatul Ula (8), yang hanyut di selokan ketika akan memungut sandal. Basarnas sebagai komando tim gabungan menarik seluruh personel pada pukul 14.15 WIB. Sebelum dihentikan tim gabungan sempat menemukan jas hujan milik korban.
"Pencarian kami hentikan pukul 14.15 WIB, karena curah hujan yang mengakibatkan debit sungai naik. Seluruh personel kita tarik ke posko," ujar Kepala pengendali lapangan Basarnas Candra Kristyawan kepada detikJatim, Kamis (26/1/2023).
Tim gabungan sendiri mulai bergerak melakukan pencarian sejak pukul. 07.00 WIB. Tim dibagi menjadi empat SRU dan disebar ke empat titik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim kita bagi menjadi empat SRU. Menyusuri dari mulai TKP sampai aliran sungai. Kita juga menggunakan perahu," katanya.
Satu SRU, lanjut Candra, melakukan penyusuran minimal sejauh 2 kilometer. Keempat SRU disebar sesuai dengan aliran aie sungai dimana menjadi lokasi pembuangan air selokan tempat korban terperosok, sore kemarin.
"Tim SRU 2 menemukan jas hujan milik korban. Dari lokasi kejadian sejauh 1,8 kilometer. Sebelum dihentikan, lokasi penemuan jas hujan menjadi fokus pencarian," ungkap Candra.
Basarnas bersama tim gabungan akan kembali melakukan pencarian bocah kelas 2 sekolah dasar itu pada esok pagi. "Pencarian kita lanjutkan besok," pungkas Candra.
Seperti diberitakan, Nafisatul Ula (8) warga Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dilaporkan hilang setelah terperosok ke dalam selokan di Jalan Wisnuwardhana, Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Rabu (25/1), sore.
Peristiwa nahas itu terjadi ketika motor yang dikendarai ibunya mogok akibat hujan deras. Saat turun dari motor, satu sandal milik Nafisatul terjatuh ke dalam selokan. Korban kemudian berniat untuk mengambil namun justru terperosok ke selokan dan hanyut karena debit air cukup deras.
(mua/iwd)
