Ketua DPRD Jatim Buka Suara Usai 2 Rumahnya Digeledah KPK

Ketua DPRD Jatim Buka Suara Usai 2 Rumahnya Digeledah KPK

Deny Prastyo - detikJatim
Selasa, 24 Jan 2023 13:42 WIB
Ketua DPRD Jatim Kusnadi saat menjawab pertanyaan wartawan sambil garuk-garuk kepala
Ketua DPRD Jatim Kusnadi saat ditanya tentang penggeledahan rumahnya oleh penyidik KPK. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Setelah 2 rumahnya digeledah KPK beberapa waktu lalu Ketua DPRD Jatim Kusnadi akhirnya muncul ke publik. Ia menghadiri Focus Grup Discussion (FGD) tentang Dinamika Pertambangan di Jawa Timur di Hotel Wyndham Surabaya.

Sejumlah awak media pun menanyakan tentang penggeledahan yang dilakukan KPK di 2 rumahnya. Menanggapi sejumlah pertanyaan wartawan Kusnadi lebih banyak menimpali degan jawaban yang singkat-singkat.

Kusnadi baru bisa ditemui setelah mengikuti seluruh rangkaian acara FGD di hotel Wyndham. Saat ditanya responsnya tentang penggeledahan 2 rumahnya, Kusnadi lebih banyak diam. Barulah ia menjawab saat ditanya apa saja barang bukti yang dibawa dari rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya tanya KPK lah, saya juga nggak tahu," katanya kepada wartawan di halaman Lobby Hotel Wyndham Surabaya, Selasa (24/1/2023).

Salah seorang awak media pun menanyakan apakah Kusnadi tidak merasa ada barang-barang miliknya yang hilang? Dengan tegas dia menjawab tidak ada.

ADVERTISEMENT

"Nggak ada lah. Siapa yang nyuri juga? Nggak ada yang nyuri," selorohnya lalu tertawa lagi.

Penyidik KPK telah menggeledah kediaman sekaligus kantor swasta miliknya di Surabaya antara Selasa (17/1) atau Rabu (18/1). Tidak cukup itu, dua hari setelahnya penyidik KPK juga menggeledah rumah istri Kusnadi, Fujika Senna di Lamongan.

Awak media juga menanyakan tentang penggeledahan di rumah istrinya di Lamongan. Sambil menggaruk-garuk kepala dan menyisir rambutnya yang jarang dengan tangannya, Kusnadi menjawab seperti berikut ini.

"Ya, saya nggak tahu, yang geledah KPK, kok. Saya nggak tahu," ujar politikus kelahiran 7 Desember 1958 di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara itu sembari terkekeh.

Ia kembali menjawab dengan tegas saat ditanya apakah sudah ada konfirmasi atau obrolan dengan KPK?

"Ya, nggak boleh lah saya ngobrol dengan KPK. Nanti malah ada masalah," katanya.

Kusnadi juga memastikan bahwa dirinya belum menerima surat panggilan dari KPK. Dia pun memastikan bahwa hingga hari ini dirinya belum menjalani pemeriksaan apapun oleh penyidik KPK.

"Belum. Belum ada (panggilan dari KPK). (Apa sudah diperiksa?) Ya belum lah," katanya.

Penggeledahan 2 rumah Kusnadi. Baca di halaman selanjutnya.

Sebelumnya, KPK kembali melakukan penggeledahan di sejumlah titik di Jawa Timur pada Selasa dan Rabu pekan lalu. Kala itu, kata Jubir KPK Ali Fikri, penggeledahan dilakukan di 3 lokasi berbeda untuk mengamankan barang bukti terkait penganggaran dana hibah.

"Selanjutnya ditemukan dan diamankan bukti antara lain berbagai dokumen dan bukti elektronik yang memiliki keterkaitan dengan penganggaran dana hibah," katanya.

"Analisis dan penyitaan terhadap bukti-bukti tersebut segera dilakukan yang nantinya segera dikonfirmasi kembali pada para pihak yang dipanggil sebagai saksi," tandasnya.

Sementara, penggeledahan di rumah istrinya di Lamongan dilakukan penyidik KPK pada Jumat (20/1/2023) pagi. Saat itu da 8 petugas dari KPK menggeledah rumah milik Fujika Senna istri Kusnadi di Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu.

Ketua RT 04 RW 03 Desa Puter Rokanah menuturkan ada dua lemari di 2 ruangan atau kamar pribadi di dalam rumah yang digeledah oleh KPK.

Rokanah mengaku, ada 2 petugas yang sebelum melakukan penggeledahan menemui dirinya untuk meminta izin masuk ke rumah Fujika Sena, istri Kusnadi.

"Yang datang ke rumah 2 orang dan meminta izin dilihatkan rumah Bu Fujika katanya mau nyari dokumen di rumah Ibu Fujika. Ada 2 lemari yang digeledah oleh petugas," kata Rokanah.

Rokanah mengungkapkan saat penggeledahan petugas hanya ditemani dirinya saja dan 2 ART yang ada di rumah itu. Penghuni rumah itu, baik Kusnadi maupun Fujika, tidak berada di rumah.

Dalam penggeledahan itu salah seorang anggota KPK tampak membawa 1 koper, 1 kardus karton, dan 1 tas ransel. Setelah penggeledahan tuntas barang-barang itu dibawa keluar dari rumah itu, lalu memasukkannya ke mobil.

Halaman 2 dari 2
(dpe/dte)


Hide Ads