Apa jadinya ketika payudara wanita terus bertumbuh bahkan ketika wanita itu telah dewasa? Pamelia J (27) seorang wanita kewarganegaraan Australia mengalaminya.
Ia menceritakan bahwa di awal-awal ketika dia tahu bahwa payudaranya terus membesar dirinya sangat gembira. Tapi berikutnya, dia tak berhenti berkeluh kesah.
Payudara Pamelia membesar secara signifikan dalam kurun waktu kurang dari setahun. Ukurannya terus membesar, dari sebelumnya cup J menjadi cup M dalam waktu 8 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lingkar dadanya pun turut membesar dari 39 inci (100 cm) menjadi 51 inci (130 cm). Pamelia mulai menyadari kondisi itu ketika bra favoritnya terasa makin sempit.
Akibat payudara yang terus membesar ia kerap mengeluhkan sakit punggung.
"Awalnya menyenangkan dan menarik melihat seberapa banyak mereka tumbuh. Tetapi baru-baru ini saya jadi tidak nyaman, dan saya berharap punya payudara berukuran normal," ujar Pamelia dilansir dari detikHealth mengutip NY Post, Rabu (18/1/2023).
Pamelia dirujuk ke ahli bedah pada Maret 2022 dan didiagnosis mengidap kondisi langka yang disebut gigantomastia. Kondisi itu menyebabkan pertumbuhan jaringan payudara yang cepat dan berlebihan.
Dikutip dari National Center for Advancing Translational Sciences, gejala gigantomastia meliputi:
• Mastalgia (nyeri payudara)
• Ulserasi atau infeksi
• Masalah postur
• Nyeri punggung
• Cedera traksi kronis pada saraf interkostal yang mengakibatkan hilangnya sensasi puting susu
Gigantomastia bisa disebabkan perubahan hormon, pemakaian obat-obatan, atau penyakit autoimun. Tetapi belum ada penyebab pasti mengapa Pamelia mengalami kondisi itu.
Pamelia juga menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan sedang menjalani tes untuk melihat apakah kedua kondisi itu berhubungan. Akan tetapi belum ada penjelasan soal itu.
"Sangat tidak nyaman. Mereka (payudara) sangat berat, dan saya bisa sangat kesakitan," tutur Pamelia.
Gigantomastia yang dia alami juga menguji kondisi mental Pamelia. Dia kesulitan menggunakan pakaian yang cocok dan menghadapi pendapat dan tatapan orang asing.
"Saya sulit menemukan pakaian yang sesuai dengan payudara saya, dan akhirnya saya hanya mengenakan t-shirt longgar. Ada pilihan yang sangat terbatas untuk wanita berpayudara besar, terutama jika Anda tidak ingin belahan dada Anda terlihat," tutur Pamelia.
"Saya merasa sangat sadar diri saat keluar di depan umum. Jika saya memakai sesuatu yang ketat di dada saya, saya melihat wanita memperhatikan saya. Saya merasa terlihat 'kotor' karena punya payudara sebesar itu, jadi saya cenderung tinggal di rumah karena kesehatan mental saya terganggu," bebernya.
Meskipun telah melakukan diet untuk menurunkan berat badan, ukuran payudara Pamelia terus bertumbuh. Rencananya, Pamelia akan menjalani operasi pengecilan payudara (breast reduction) untuk memperbaiki kondisi.
Dituturkan oleh dokter, operasi pengecilan payudara mungkin tidak bersifat permanen. Sebab, ada kemungkinan payudaranya terus bertumbuh meski sudah menjalani operasi.
Ibu satu anak ini menginginkan momongan lagi. Namun, dokter menyarankan agar menjalani prosedur tersebut setelah melahirkan.
Saat ini Pamelia menggunakan sosial medianya untuk menyebarkan kesadaran akan kondisinya yang langka dan sering disalahpahami.
Tagar #gigantomastia memiliki 21,5 juta tampilan di TikTok, sebagian berkat video viral Pamelia. Pamelia juga memiliki lebih dari 67 ribu pengikut di Instagram.
Pamelia mengatakan banyak reaksi positif yang diterimanya dan banyak juga wanita yang menceritakan pengalaman pascaoperasi pengecilan. Tapi tak jarang juga Pamelia dapat kecaman dan komentar buruk tentang dirinya.
"Saya ingin orang-orang melakukan penelitian sebelum memberikan pendapat tentang penampilan saya. Tidak nyaman dan tidak mudah untuk memiliki gigantomastia," ujar Pamelia.
(dpe/dte)