.webp)
Andy, seorang bule asal Amerika Serikat (AS) jauh-jauh terbang ke Indonesia demi ketemu dengan pengasuhnya semasa kecil yang kini tinggal di Jombang. Sesampainya di rumah sang pengasuh, Andy mendapatkan jamuan istimewa. Sang pengasuh memasak menu favorit Andy, soto ayam.
Andy sudah sekitar 10 tahun putus kontak dengan eks pengasuhnya, Sumiatin alias Bu Tin (57). Bule asal Kansas, AS ini meminta bantuan temannya, David Andrew Jephcott alias Cak Dave atau yang akrab disapa Londo Kampung untuk melacak keberadaan Bu Tin.
Singkat cerita, Andy akhirnya bisa berkunjung ke rumah Bu Tin di Dusun/Desa Sumberagung, Perak, Jombang pada Rabu (11/1/2023). Ia datang bersama orang tua Cak Dave, Hume Jepchott dan Heather Jepchott untuk melepas kangen dengan Bu Tin sekeluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan Andy sekitar pukul 10.30 WIB ternyata sudah ditunggu Bu Tin. Keduanya langsung berpelukan sambil tertawa bahagia. Bu Tin menjamu tamunya itu dengan soto ayam. Soto ayam adalah menu favorit Andy selain sate dan nasi goreng.
"Mereka makan soto ayam di sini (rumah Bu Tin), mereka suka sekali karena lama tidak makan soto," kata Bu Tin kepada detikJatim di rumahnya, Selasa (17/1/2023).
Bu Tin tak menyangka bakal bisa bertemu kembali dengan Andy, bule AS yang ia asuh ketika masih kecil dulu. Mereka sempat mengobrol sampai sekitar pukul 14.30 WIB untuk melepas rindu. Tentu saja salah satunya saling bertanya kabar.
"Rumahnya Andy di Kansas, dia ke Indonesia sendiri. Sekarang ayahnya mengajar di Kansas," terang Bu Tin sambil menangis haru.
Baik Bu Tin, maupun suaminya, Yamin Pamungkas (55) dan putranya, Dimas Pamungkas (19) sangat akrab dengan keluarga Andy dan Cak Dave. Bu Tin menjadi asisten rumah tangga di 2 keluarga tersebut selama bertahun-tahun. Yakni ketika keluarga asal Australia dan AS itu masih tinggal di Surabaya.
Sebelum pulang, Andy bertukar nomor ponsel dengan Dimas agar tak lagi putus kontak. Sedangkan orang tua Cak Dave berpesan kepada Dimas agar tak sungkan menginap di rumah mereka di Surabaya ketika mencari pekerjaan.
"Memang mereka menganggap kami sebagai keluarga. Saya dikasih dompet buatan David sendiri, amplop, kopi, dan kue," tandas Bu Tin.
(dpe/dte)
