776 Hewan Dievakuasi PMK Surabaya Selama 2022, Mulai Ular hingga Monyet

776 Hewan Dievakuasi PMK Surabaya Selama 2022, Mulai Ular hingga Monyet

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 13 Jan 2023 21:51 WIB
Evakuasi ular sanca kembang di Surabaya
Evakuasi ular sanca kembang di Surabaya. (Foto: Deni Prastyo/detikJatim)
Surabaya -

Sepanjang tahun 2022 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya mengevakuasi 776 hewan. Artinya, tak hanya peristiwa kebakaran saja, melainkan evakuasi kejadian kedaruratan lainnya.

Hewan-hewan yang dievakuasi DPKP pun tergolong berbahaya juga bagi manusia. Seperti lebah atau tawon vespa, ular, biawak, musang, monyet hingga kendaraan terperosok ke sungai.

"Pada tahun 2022, pihaknya melakukan evakuasi sebanyak 1.400 kejadian. Jumlah itu terdiri dari evakuasi hewan 776, orang 183, kendaraan 116, bangunan 4, objek alam 287 dan objek jenis lain 34. Kejadian evakuasi yang tertinggi atau paling banyak kami lakukan pada tahun 2022 adalah kategori evakuasi hewan," kata Kepala DPKP Dedik Irianto, Jumat (13/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 776 hewan yang dievakuasi paling banyak ialah ular sebanyak 297. Kemudian lebah atau tawon 293, kucing 87, biawak 48, musang 17, anjing 12, monyet 12 dan hewan lain ada 10.

Dedik menyebut bahwa evakuasi hewan yang dilakukan ini berdasarkan permintaan atau laporan dari warga melalui Command Center 112.. Seperti tawon vespa, warga menilai jika keberadaan hewan liar ini mengganggu dan dianggap membahayakan.

ADVERTISEMENT

"Karena mengganggu atau warga takut disengat, sehingga mereka meminta bantuan melalui Command Center 112. Dan keberadaan tawon vespa ini juga berbahaya, sengatannya bisa mematikan," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga pernah diminta evakuasi ular sepanjang 3 meter lebih di kawasan Tegalsari Surabaya. Saat itu, evakuasi ular jenis piton dilakukan petugas DPKP di atas plafon rumah seorang warga. "Itu ularnya berada di atas rumah. Ketika dilakukan evakuasi, ularnya jatuh ke bawah dan sampai jebol plafonnya. Dan panjang ularnya itu sekitar 3 meter lebih," ceritanya.

Dedik mengatakan, setelah berhasil dievakuasi, hewan liar tersebut diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Surabaya. Namun, ada pula hewan liar seperti ular yang diminta oleh komunitas pecinta satwa.

"Setelah dievakuasi biasanya langsung dibawa rekan-rekan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk kemudian diserahkan ke BKSDA. Kadang ada juga yang diminta oleh komunitas-komunitas pecinta reptil," jelasnya.

Sementara para personel yang melakukan evakuasi hewan seperti reptil, sebelumnya telah terlatih. Bahkan dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti baju anti lebah hingga snake stick atau tongkat penjepit ular.

"Jadi ada salah satu petugas kami yang mempunyai sertifikat reptil Internasional. Dan itu ilmunya dibagi-bagikan ke teman-teman lain, dilatih dan akhirnya bisa semua. Peralatan-peralatan kita juga lengkap, seperti baju anti lebah dan snake stick yang kita bagikan ke pos-pos rayon," pungkasnya.




(esw/iwd)


Hide Ads