- Ini Sederet Tata Kota dan Infrastruktur Kota Malang yang Amburadul:
- 1. Kloset Nyeleneh MCC yang Tanpa Sekat
- 2. Tiang Semrawut di Kayutangan Heritage
- 3. Penolakan Satu Arah di Kayutangan Heritage
- 4. Bongkar Pasang Media Jalan yang Bikin Warga Heran
- 5. Kotak Telepon Inggris di Kayutangan Heritage Dicibir
Belakangan tata ruang dan infrastruktur di Kota Malang disorot warga, baik secara langsung maupun menumpahkan uneg-unegnya di media sosial. Tak sedikit yang menghujani kritik pedas kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang dianggap tak becus menata kota. Perencanaan tata ruang Kota Malang dinilai amburadul, seakan tak diperhitungkan secara matang.
Protes atas amburadulnya infrastruktur dan tata kota ini datang secara bertubi-tubi. Mulai problem kloset Malang Creative Center (MCC) yang tanpa sekat hingga penataan semrawutnya penataan Kayutangan Heritage. Masyarakat mempertanyakan keseriusan Pemkot Malang dalam menata kota. detikJatim merangkum beberapa permasalahan infrastruktur yang belakangan ramai disorot warga.
Ini Sederet Tata Kota dan Infrastruktur Kota Malang yang Amburadul:
1. Kloset Nyeleneh MCC yang Tanpa Sekat
Gedung Malang Creative Center (MCC) menjadi salah satu proyek prestisius Pemkot Malang. MCC yang digadang-gadang menjadi wadah pelaku ekonomi kreatif sempat mendapat sorotan publik lantaran terdapat kloset nyeleneh yang dibangun di luar bilik kamar mandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat adanya penampakan kloset tanpa sekat itu membuat masyarakat terheran-heran, apakah desain awal memang sudah seperti itu atau memang belum dipasang karena lupa atau ketinggalan.
Ternyata alasan adanya kloset nyeleneh di bangunan yang menghabiskan anggaran Rp9 7 miliar itu karena anggaran untuk pemasangan sekat telah dialihkan ke pengadaan fasilitas lain yang dinilai Pemkot Malang lebih krusial. Setelah panen cibiran dari masyarakat, kloset itu akhirnya dipasang sekat pada 17 Desember 2022.
"Alhamdullilah (bisa lebih cepat). Pemasangan ini dilakukan oleh pelaksana proyek MCC dalam bentuk TSP (Tanggungjawab Sosial Perusahaan)," kata Kepala DPUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto saat diwawancarai detikJatim 20 Desember 2022.
![]() |
2. Tiang Semrawut di Kayutangan Heritage
Belum lama setelah kloset nyeleneh, kembali muncul kritikan dari masyarakat mengenai sejumlah tiang berjejer di Kayutangan Heritage. Tiang-tiang yang berada di dekat zebra cross itu dinilai menggangu akses pejalan kaki.
Penampakan 9 tiang yang terdiri dari tiang listrik milik PLN, Telkom, dan sejumlah tiang provider tersebut terpasang tepat di depan zebra cross yang ada di dekat kantor BCA atau di sekitar perempatan Rajabali.
Dorongan untuk segera melakukan perapian tiang-tiang tersebut juga disampaikan masyarakat. Faktanya di lapangan, sampai berita ini ditulis tiang semrawut itu masih belum dirapikan.
![]() |
3. Penolakan Satu Arah di Kayutangan Heritage
Tiang semerawut belum mendapatkan solusi, lagi-lagi kritikan kembali didapat Pemkot Malang terkait rencana pemberlakuan satu arah di sepanjang Jalan Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan Heritage.
Tak tanggung-tanggung, meski masih belum diuji coba, sejumlah warga yang tinggal di sekitar Kayutangan terang-terangan memprotes kebijakan itu. Mereka protes karena tidak mendapatkan sosialisasi terkait detail penerapan satu arah dan takut akan dirugikan dengan adanya kebijakan tersebut.
"Mereka belum merinci ke kami, jadi ragu. Lalu kayak ibu mau jemput anak sekolah, yang biasanya dekat harus muter jauh, kan itu nambah biaya. Terus pedagang yang biasanya langsung keluar ini ada satu jalur harus gimana muternya? Ke mana?" protes salah satu perwakilan warga, Rahman Wahyudi, 27 Desember 2022 lalu.
Berjalannya waktu, penolakan dari warga diklaim pemkot mulai berangsur memudar karena pihak Dishub Kota Malang telah melakukan sosialisasi kepada warga maupun pedagang di sekitar Kayutangan Heritage.
Rencana uji coba satu arah yang rencananya akan dimulai pada 23 Januari 2023 mendatang akhirnya terus bergulir, meski sebelumnya ada penolakan.
![]() |
4. Bongkar Pasang Media Jalan yang Bikin Warga Heran
Untuk persiapan uji coba satu arah di Kayutangan, DPUPRPKP membongkar median di jalan Semeru, Kota Malang. Tapi yang bikin warga tergelitik dan heran, tak lebih dari dua hari sebagian median yang dibongkar itu malah dipasang lagi.
Dari informasi yang dihimpun pembongkaran dilakukan pada selasa (10/1/2023) dan tampak kembali terpasang pada Rabu (11/1/2023) siang. Hal itu tak lepas dari sorotan warganet.
Seperti unggahan akun twitter @yusufgunawan. Dalam postingan tersebut dijelaskan bahwa pada Rabu (11/1/2023) sekitar pukul 13.45 WIB sebagian median jalan yang sebelumnya dibongkar kembali terpasang.
Dalam unggahan tersebut menuai beragam komentar dan respons dari warganet.
"Sebenarnya dibongkar apa engga sih.." ujar @ath*** dalam komentar unggahan twitter itu dikutip detikJatim pada Rabu (11/1/2023).
"Terlihat sekali sistem manajemen tata kota yang amburadul. Kota Malang yang semakin tidak tertata" ujar @andrewbudi dalam kolom komentar.
Sementara itu, salah satu ojek online yang ditemui detikJatim di kawasan Jalan Semeru, Angga mengaku melihat saat pagi hari sebagian median jalan terlihat sudah terbongkar dan siang kembali dipasang. Ia menganggap bahwa pembongkaran yang dilakukan itu tidak diperhitungkan secara matang. Sehingga berakhir dengan bongkar pasang.
"Haruse kan diperkirakan dulu, ditata jadi nggak sampai bongkar terus dipasang lagi. Tapi nggak tahu, ya terserah pemerintah, kita ngikutin aja sudah," ucapnya.
![]() |
5. Kotak Telepon Inggris di Kayutangan Heritage Dicibir
Masih seputar penataan Kayutangan Heritage, lagi-lagi kritikan kembali muncul setelah Pemkot Malang memasang sejumlah kotak telepon Inggris untuk spot foto.
Kotak telepon dari inggris ini dikritik, lantaran konsepnya telah jauh berbeda dengan penataan yang selama ini direncanakan Pemkot Malang. Warganet pun terus menerus mempertanyakan Konsep Heritage Kayutangan yang sebenarnya.
Penampakan kotak telepon Inggris bewarna merah itu diunggah oleh akun twitter @masonyis90. Dalam unggahan itu diterangkan, kotak telepon Inggris itu membuat masyarakat bertanya-tanya dengan konsep Kayutangan Heritage.
"Rodok gagal paham sama konsep heritage-nya kayutangan iki. Kok onok phone box model nggene pisan" tulis akun tersebut seperti dilihat detikJatim, Selasa (3/1/2023).
Saat dikonfirmasi, pemilik akun @masonyis90 mengatakan bahwa kotak telepon Inggris itu terkesan melenceng dari konsep Kayutangan Heritage sebelumnya.
"Iyaa sangat tidak sesuai konsep" jawabnya melalui Direct Message (DM) Instagram.
![]() |
(dpe/dte)