Samijo (55), pengemudi perahu kayu penyeberangan di Bengawan Solo jurusan Sranak - Ledok Kulon, Kecamatan Trucuk tak menyangka dua penumpangnya tercebur. Ia mengaku tak mendapat firasat apapun sebelum kejadian.
"Mboten wonten firasat nopo-nopo, jujur mawon. Digas kaleh anake boten sumerep. Sepeda motor niku matik. Penumpang niki wau namung tiga pas kejadian (Tidak ada firasat apapun, jujur saja. Motor digas anaknya tak tahu. Motro itu matik. Penumpang tadi pukul 15.00 WIB)," tutur Samijo kepada detikJatim, Selasa (10/1/2023).
Sementara itu, Kades Sranak, Asmadi mengatakan kedua korban memang kerap menyeberang dengan perahu di wilayah Ledok. Saat itu, mesin motor sudah dimatikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya tadi itu motor sudah dimatikan. Tapi dibuat mainan anaknya. Anaknya umur tiga tahun ditaruh di depan. Anak ini sudah biasa ployan-playon nok perahu wis ora kaget lah (lari-lari di perahu sudah tidak kaget lah)," jelas Kades Asmadi.
Proses pencarian kedua korban dilakukan hingga pukul 18.00 WIB. BPBD Bojonegoro menghentikan proses pencarian dan dilanjutkan besok pagi.
"Sesuai SOP, kami lanjutkan besok pagi pukul 07.00 wib. Jika nanti warga malam melihat ada korban bisa menghubungi kami,"terang Petugas BPBD, Agus Purnomo.
Sebelumnya, bapak dan anak di Bojonegoro tercebur di Bengawan Solo di Desa Sranak, Trucuk, Bojonegoro. Mereka berdua tercebur saat sedang naik perahu penyeberangan.
Korban adalah Hartono (45) dan anaknya Daffa (3) asal Desa Sranak. Mereka berdua tercebur bersama motor matiknya.
(abq/dte)