Bandara Banyuwangi Dicanangkan Sebagai Green Airport Pertama di Indonesia

Bandara Banyuwangi Dicanangkan Sebagai Green Airport Pertama di Indonesia

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 09 Jan 2023 17:23 WIB
bandara banyuwangi
Bandara Banyuwangi yang hijau (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

Bandara Banyuwangi yang dikelola PT Angkasa Pura II dicanangkan menjadi green airport pertama di Indonesia. Setelah menyabet gelar terbaik di Aga Khan Awards, Bandara Banyuwangi semakin ramah lingkungan, setelah dilakukan pemasangan PLTS untuk memenuhi seluruh kebutuhan listrik di Bandara paling ujung Timur Pulau Jawa ini.

Pengembangan Bandara Banyuwangi menjadi green airport tersebut sudah diwujudkan sejalan dengan diraihnya sejumlah pencapaian bagi Bandara Banyuwangi.

Bandara Banyuwangi dikelola AP II sejak 2017, dan selang 5 tahun atau pada 2022 Bandara Banyuwangi mendapat Aga Khan Awards 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aga Khan Development Network menyatakan bahwa Bandara Banyuwangi sangat modern dan efisien dalam segala aspek. Bandara Banyuwangi dapat menjadi game-changer dalam arsitektur bandara.

"Tidak seperti bandara-bandara pada umumnya yang mengandalkan pendingin udara, Bandara Banyuwangi memiliki sirkulasi udara alami sangat baik sehingga traveler merasa teduh dan nyaman ketika berada di dalam terminal. Bahkan, atap terminal penumpang seluruhnya ditanami tanaman rumput hijau yang secara rutin dirawat," ujar President Director AP II Muhammad Awaluddin kepada detikJatim, Senin (9/1/2023).

ADVERTISEMENT

Muhammad Awaluddin mengatakan desain yang dimiliki Bandara Banyuwangi sangat mendukung penerapan teknologi untuk mewujudkan pengalaman perjalanan terbaik (seamless journey experience).

"Traveler khususnya yang datang dari generasi millennial menyukai kepraktisan dalam melakukan perjalanan, dan ke depannya Bandara Banyuwangi akan menawarkan fleksibilitas tersebut melalui lebih banyak layanan berbasis teknologi yang terintegrasi dengan dengan aplikasi travelin milik AP II," pungkasnya.

Ditambahkan Director of Engineering AP II Agus Wialdi, Bandara Banyuwangi juga sudah menggunakan PLTS di gedung Airport Rescue & Fire Fighting.

"PLTS dipasang di atap seluas 600 meter persegi dengan kapasitas 35,1 kilo watt peak," ujar Director of Engineering AP II Agus Wialdi.

Pemanfaatan PLTS merupakan bentuk penggunaan Energi Baru Terbarukan/EBT di lingkungan bandara AP II untuk mengurangi emisi karbon.

Agus Wialdi menambahkan Bandara Banyuwangi mendapat sertifikasi Greenship Existing Bulding (Green Building) dengan predikat Gold untuk kategori Gedung Terbangun/Existing Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI), sebagai lembaga independen yang berkonsentrasi di bidang lingkungan dan energi.

"Sertifikasi ini diraih setelah proses lebih dari satu tahun atau pada Maret 2021 hingga Desember 2022, mencakup dilakukan verifikasi eligibility, audit energy, retro commissioning, onsite verification dan assessment evaluation atau sidang final," ujar Agus Wialdi.

bandara banyuwangiBagian dalam Bandara Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani)

"Sejalan dengan diraihnya sertifikasi Green Building kategoro Gold, maka Bandara Banyuwangi telah mengimplementasikan pengoperasian dan praktik-praktik bandar udara ramah lingkungan, serta memiliki tingkat efisiensi dan konservasi energi yang baik," tambah Agus Wialdi.

Saat ini Bandara Banyuwangi juga telah terdaftar untuk dilakukan penilaian Greenship kategori Net Zero Healthy guna membuktikan bahwa Bandara Banyuwangi merupakan bandara rendah emisi.

Hal ini sejalan dengan program global Net Zero Carbon Emissions pada 2050 yang dicetuskan Airport Council International (ACI), dan mendapat dukungan dalam 41st Assembly of the International Civil Aviation Organization (ICAO) yang berlangsung pada 27 September - 4 Oktober 2022 di Montreal, Kanada.

Kecanggihan pun juga ada di Bandara Banyuwangi. Biometric facial recognition untuk otomatisasi alur penumpang (passenger flow) pun dipasang untuk kenyamanan dan pelayanan bagi penumpang.

Ketika waktu boarding atau naik pesawat tiba, penumpang menuju gerbang otomatis (autogate) untuk menempelkan tiket (boarding pass) dan kemudian menjalani verifikasi melalui proses biometric facial recognition. Apabila boarding pass dan wajah sesuai dengan data, maka autogate akan terbuka dan penumpang dipersilahkan menaiki pesawat.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengucapkan terima kasih kepada Angkasa Pura II yang telah mencanangkan Bandara Banyuwangi sebagai green airport.

"Sejalan dengan Angkasa Pura II kami memang menginginkan label green airport sejak pertama kali membangun bandara ini. Upaya dipasangnya PLTS di Bandara ini, semakin memperkuat jika bandara Banyuwangi ini adalah bandara yang tajam lingkungan," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads