Peningkatan Aktivitas Ijen Tak Ganggu Aktivitas Wisatawan-Penambang Belerang

Peningkatan Aktivitas Ijen Tak Ganggu Aktivitas Wisatawan-Penambang Belerang

Ardian Fanani - detikJatim
Sabtu, 07 Jan 2023 17:20 WIB
Aktivitas penambang belerang di Kawah Ijen, Banyuwangi
Aktivitas penambang belerang di Kawah Ijen, Banyuwangi. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ijen yang lerengnya berada di Banyuwangi dan Bondowoso tidak terlalu mengganggu aktivitas wisatawan. Demikian juga bagi para penambang belerang.

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi Purwantono mengatakan status Gunung Api Ijen masih berada di level I normal merujuk pada ketentuan Badan Geologi.

Hal itu sesuai rilis resmi nomor: 1.E/GL.03/BGV/2023 tertanggal 6 Januari 2023 yang diterbitkan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aktivitas wisata masih dibuka normal seperti biasa," kata Purwantono kepada wartawan, Sabtu (7/1/2023).

Tidak hanya wisata, kata dia, aktivitas penambangan belerang pun juga masih berlangsung normal. Para penambang masih bisa turun ke kawah untuk mengambil belerang.

ADVERTISEMENT

"Jadi tidak dihentikan, aktivitas masih normal," tegasnya.

Namun, Purwantono menyebut ada sejumlah larangan yang harus dipatuhi wisatawan demi keselamatan mereka. Wisatawan diminta menghindari kawah ijen dengan radius 500 meter.

Wisatawan juga diimbau tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen.

"Rekomendasi sesuai surat itu sudah kami sosialisasi dan kami sampaikan kepada pengunjung," ujarnya.

Sebagai informasi, aktivitas vulkanik Gunung Ijen terpantau terjadi sejak 1 Januari 2023.

Peningkatan aktivitas itu disampaikan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia melalui rilis resmi.

Di dalam surat itu disampaikan bahwa peningkatan aktivitas Kawah Ijen terpantau dari beberapa indikator.

Pertama, terjadi peningkatan suhu air danau kawah dari 16°C pada bulan Desember 2022 menjadi 45.6°C pada tanggal 5 Januari 2023.

Terpantau secara visual dan instrumental dari PPGA Ijen di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, kepulan asap berwarna putih tipis dengan tinggi 50–200 meter di atas puncak.

Berkaitan dengan kegempaan gunung, terekam sebanyak 82 kali gempa vulkanik dangkal dan 32 kali gempa embusan.

Beberapa bahaya yang patut diwaspadai adalah munculnya gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.

Selanjutnya, erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah. Erupsi freatik bisa terjadi tanpa didahului peningkatan aktivitas, baik visual maupun kegempaan.

Diimbau, agar masyarakat atau wisatawan tidak mendekati bibir kawah maupun turun serta mendekati dasar kawah Gunung Ijen.

Badan Geologi juga merekomendasikan kepada para pengunjung tidak menginap di kawasan Gunung Ijen dalam radius 500 meter dari puncak kawah.

Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait diminta waspada potensi ancaman aliran gas vulkanik berbahaya.

Jika tercium bau gas sulfur atau belerang yang menyengat, Badan Geologi juga meminta kepada masyarakat untuk memakai masker penutup alat pernapasan.

Untuk jangka pendek atau darurat, masyarakat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan, baik hidung maupun mulut.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads