Aktivitas penyeberangan kapal ferry di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi - Gilimanuk, Bali terganggu. Ini karena angin kencang membuat lintasan Jawa - Bali ini terpaksa diberlakukan buka tutup.
Penutupan jalur penyeberangan Jawa-Bali ini telah terjadi dua hari karena angin kencang. Penutupan pertama dilakukan Kamis (5/1/2023) malam.
Penyeberangan dihentikan hampir dua jam, mulai 19.00 WIB hingga 20.45 WIB. Sedangkan untuk penutupan pada hari ini terjadi dilakukan selama satu jam mulai 09.20 WIB hingga 10.45 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi Perairan Selat Bali membahayakan pelayaran kapal, sehingga diberlakukan buka tutup," kata Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Widodo.
Menurut Widodo. jika cuaca kembali normal, maka pihaknya akan membuka kembali jalur pelayaran. Angin yang melanda Selat Bali diketahui rata-rata mencapai 30 - 33 knot.
Kondisi ini sangat berbahaya bagi pelayaran kapal ferry. Sebab, angin diikuti naiknya gelombang laut. Selain berbahaya untuk pelayaran, angin kencang akan menyulitkan kapal bersandar di dermaga.
Meski dua kali ditutup, tidak ada penumpukan kendaraan di area Pelabuhan Ketapang. Sebab, penumpang dan kendaraan dalam kondisi normal.
Apalagi, penutupan tak berlangsung lama. Biasanya, penumpukan kendaraan terjadi jika penutupan pelabuhan berlangsung lebih dari 3 jam. "Kalau sekarang kendaraan hanya antre di dalam pelabuhan," tandas Widodo.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(abq/fat)