Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino mengatakan, dari data di satuan lalu lintas (Satlantas) jumlah kecelakaan pada tahun 2022 mencapai 539 kejadian atau naik 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya 401 kejadian.
"Jumlah korban meninggal dunia naik 4 persen, 2021 56 jiwa dan 2022 58 jiwa, sedangkan korban luka berat nol. Untuk korban luka ringan 705 jiwa, naik 48 persen dari sebelumnya 476 jiwa," kata Alith, Kamis (5/1/2023).
Dari sisi usia, laka lantas di Trenggalek justru paling banyak justru dialami oleh pengguna jalan dengan rentang usia di atas 51 tahun, mencapai 240 jiwa. Urutan kedua dialami oleh usia pelajar antara 10-15 tahun, sebanyak 202 jiwa dan urutan ketiga dialami oleh pengguna jalan rentang usia 16-30 tahun dengan jumlah 143 jiwa.
"Untuk usia 10-15 tahun jumlahnya naik 100 persen, tahun 2022 202 jiwa dan tahun 2021 101 jiwa. Dari sisi umur paling banyak usia 51 tahun ke atas, tapi dari latar belakang pekerjaan justru didominasi oleh pelajar, 215 jiwa," jelasnya.
Lanjut dia, untuk jenis kendaraan yang terlibat dalam laka lantas selama 2022 masih didominasi oleh sepeda motor dengan jumlah 752 unit atau naik 38 persen dibandingkan tahun 2021 544 unit.
"Untuk mobil penumpang yang terlibat laka lantas ada 56 unit, kondisi ini naik 155 persen dibandingkan 2021 yang hanya 22 unit," imbuh Alith Alarino.
Kecelakaan lalu lintas di Trenggalek tersebut paling banyak terjadi pada jam sibuk antara pukul 06.00-12.00 WIB.
Kapolres mengaku peningkatan angka kecelakaan tersebut menjadi bahan evaluasi jajarannya untuk lebih meningkat upaya pembinaan masyarakat dalam berkendara. Selain itu para pengguna jalan juga diharapkan lebih berhati-hati dan disiplin mematuhi aturan lalu lintas.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(abq/fat)