"Rencana tanggal 4 Januari lusa ini saya akan melangsungkan pertunangan di sana," tutur Abror (23), seorang pemuda asal Pulau Kangean, Madura, ditemui detikJatim, Minggu (1/1/2023).
Dia mengaku pasrah pada kondisi tersebut. Karena soal alam memang tak bisa diprediksi. Pun tak ada alternatif pilihan jalan jika hendak menyeberang ke Madura.
"Kan pasti menyeberang laut. Sementara cuaca beberapa hari terakhir memang buruk. Ya terpaksa menunggu, entah kapan membaiknya," terang Abror, yang mengaku asal Pulau Kangean, merantau bekerja di Jember ini.
Abror memahami kondisi perairan utara Pulau Jawa dan Madura beberapa hari belakangan ini sedang tidak baik-baik saja. Bahkan cuaca cenderung ekstrem.
"Mudah-mudahan sehari dua hari ini cuaca makin membaik. Sehingga bisa segera menyeberang. Kalau tidak, ya pasrah tentang hari pertunangan itu. Untungnya, saya sudah berkabar," ujar Abror, mencoba menghibur diri.
Sebelumnya, puluhan penumpang tujuan Kepulauan Sumenep terdampar di Pelabuhan Situbondo. Sebab, penyeberangan dihentikan sementara karena gelombang tinggi.
Penutupan sementara Pelabuhan Jangkar dan sejumlah pelabuhan lainnya di Situbondo itu mengacu pada peringatan cuaca buruk dari BMKG.
Puluhan calon penumpang kapal feri tujuan Pulau Kangean, Raas, Sapudi, dan Madura kepulauan itu terpaksa menginap di ruang tunggu pelabuhan. Mereka menggunakan alas seadanya. Bahkan sebagian tidur di kursi tunggu.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(abq/fat)