Penyeberangan di Ketapang Meningkat, Kendaraan Menumpuk Hingga 3 KM

Penyeberangan di Ketapang Meningkat, Kendaraan Menumpuk Hingga 3 KM

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 26 Des 2022 13:28 WIB
pelabuhan ketapang banyuwangi
Kendaraan menumpuk di Pelabuhan Ketapang (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Kendaraan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi membeludak. Kendaraan yang menuju ke Bali sempat menumpuk hingga di luar pelabuhan penyeberangan Jawa-Bali, sepanjang 3 Km.

Antrean terjadi sejak Senin dini hari (26/12/2022). Kendaraan didominasi kendaraan pribadi itu mengular hingga 3 Km. Tak hanya itu, kendaraan terdiri dari bus, mobil pribadi atau pikap menumpuk di areal parkir di Pelabuhan ASDP Ketapang.

"Antrean panjang. Tadi sempat 3 kilometer," ujar Angga (33) wisatawan asal Bandung di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angga mengaku, arus lalu lintas dari Bali meningkat sejak Situbondo. Iring-iringan kendaraan yang akan berlibur ke Bali sangat padat. Kemungkinan masyarakat berwisata usai merayakan Natal bersama keluarga.

"Mulai dari Situbondo itu iring-iringan kendaraan banyak. Mulai macet itu dekat pelabuhan," tandasnya.

ADVERTISEMENT
pelabuhan ketapang banyuwangiKendaraan menumpuk hingga luar penyeberangan Pelabuhan Ketapang banyuwangi/Foto: Ardian Fanani

Pantauan detikJatim, kendaraan mengular hingga wilayah Meneng, Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Hanya satu sisi jalur yang padat menuju pelabuhan. Sementara sisi jalur keluar pelabuhan terlihat sepi.

Beberapa petugas dari aparat kepolisian dan TNI mengatur arus lalu lintas yang menuju Bali. Kendaraan juga memadati areal parkir pelabuhan. Kendaraan keluarga menunggu giliran menuju dermaga. Tak hanya itu, beberapa bus pariwisata juga ikut antre menunggu dermaga kosong.

Sementara Widya, wisatawan asal Jakarta mengaku lebih memilih menggunakan jalur darat untuk berwisata ke Bali. Ini dilakukan karena menurutnya lebih murah dibandingkan melalui jalur udara.

"Enak pakai darat. Karena lebih murah, kalau pesawat masih mahal," pungkasnya.




(abq/fat)


Hide Ads