Mari Bantu Pasutri Lansia Malang Pemungut Cengkih, Rumahnya Hampir Roboh

Mari Bantu Pasutri Lansia Malang Pemungut Cengkih, Rumahnya Hampir Roboh

Tim berbuatbaik.id - detikJatim
Senin, 26 Des 2022 12:49 WIB
Sanidi (73) menderita asam urat sehingga tidak bisa bekerja. Akhirnya, sang istri, Manirah (63) mencari nafkah dengan memungut cengkih. Mari bantu mereka.
Pasutri Sanidi (73) dan Manirah (63) yang perlu bantuan kita (Foto: berbuatbaik.id)
Malang -

Lansia pada masa senjanya sudah semestinya menghabiskan masa tuanya dengan istirahat. Namun kenikmatan itu tak dirasakan pasangan Sanidi (73) dan Manirah (63).

Pasangan lansia ini pada masa tuanya harus bersusah payah mengais rezeki. Tak ada yang menopang mereka karena anak-anak mereka pun kondisinya sama-sama tak berpunya.

Maka jadilah mereka bersandar satu sama lain dengan tenaga tersisa. Sanidi sudah tak sanggup bekerja lantaran asam urat yang dideritanya hingga menyebabkan kakinya membengkak. Tak ada cara lain, akhirnya Manirah yang menjadi pencari nafkah utama dengan bekerja memungut cengkih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang cari nafkah, sang istri. Tiap hari kesibukannya cari reruntuhan daun cengkih, minta di kebun orang lain. Pengahasilan satu hari saya tanya itu Rp 10 sampai Rp 15 ribu, itu saja gak tentu," kata relawan berbuatbaik.id Muhammad Alianto kepada tim berbuatbaik.id

Kondisi rumah pasutri lansia, Sanidi (73) dan Manirah (63). Di masa tua, mereka masih harus mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari.Kondisi rumah pasutri lansia, Sanidi (73) dan Manirah (63) yang memprihatinkan (Foto: berbuatbaik.id)

Dari penuturan Sanidi yang tak bisa berbahasa Indonesia, bukan hanya keterbatasan dalam mencari nafkah saja, Sanidi dan sang istri juga menghuni rumah yang tak layak.

ADVERTISEMENT

"Rumah bocor semua air ya masuk. Saya sudah gak bisa kerja empat tahun, yang kerja istri saya. Saya mau berobat dan rehab rumah," ujar dia yang dialihbahasakan Alianto.

Rumah pasutri yang tinggal di Dusun Gampingan, Tirtoyudo, Kabupaten Malang, ini memang begitu memprihatinkan. Selain hanya berbilik bambu, rumah ini banyak bolong di mana-mana.

Kondisi itu membuat pasutri ini kebasahan jika hujan datang. Bahkan mereka terkadang tak bisa tidur sama sekali saat hujan datang di waktu malam. Sanidi pun kadang mengakali lubang di rumahnya dengan kain namun tetap saja membuat lansia ini tetap kebasahan.

Mereka pun semakin merana karena tidak mempunyai kamar mandi dan harus menumpang di rumah tetangga. Begitu banyak kesulitan yang dihadapi dua pasutri lansia ini, namun rasa memiliki satu sama lain membuat mereka mampu bertahan hidup.

Namun tidakkah lebih baik jika kita juga ikut meringankan beban yang diderita mereka. Keduanya mengharapkan rumah lebih layak dan juga pengobatan agar bisa tetap tegar berdiri.

Mari kuatkan mereka dengan Donasi sekarang juga hanya melalui berbuatbaik.id. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.

Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.

Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!




(fat/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads