Pengendara Supra 125 bernopol N 4952 PU yang tertabrak Kereta Api (KA) merupakan anggota TNI yang bertugas di Kodim 0820 Probolinggo. Akibat tertabrak KA Tawangalun relasi Banyuwangi-Malang di pelintasan tanpa palang pintu korban bersama 2 anaknya tewas seketika.
Kecelakaan sepeda motor tertabrak KA hingga terseret 1 kilometer itu terjadi di Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan. Korban yang hendak melintasi rel dari arah Terminal Bayuangga menuju Pantai Takad tidak melihat kereta yang datang dari sebelah kanan.
Korban diketahui bernama Kopda Ainur Rosyid. Komandan Kodim (Dandim) 0820 Probolinggo membenarkan bahwa korban tewas tertabrak KA itu merupakan anggotanya. Untuk itu ia menyampaikan duka cita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami turut berduka atas meninggalnya anggota kami yang bersama 2 putranya akibat kecelakaan tertabrak kereta api," kata Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arhanud Arip Budi Cahyono, Senin (26/12/2022).
Arip menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu Kopda Ainur memang sedang tidak berdinas. Pada saat libur, kedua putranya yang masing-masing berusia 7 tahun dan 5 tahun mengajak korban jalan-jalan.
"Kebetulan yang bersangkutan ini turun dinas, terus tadi diajak putranya untuk jalan-jalan. Pada saat melintas di jalur kereta api yang palangnya tidak sempurna, tidak otomatis, almarhum ini tidak melihat ada KA melintas sehingga terjadi kecelakaan hingga almarhum dan kedua putranya meninggal," ujar Arip kepada detikJatim.
Berdasarkan temuan di lokasi, warga setempat mendapati ada alat pancing di dekat jenazah kedua anak korban. Warga menduga bapak dan 2 anaknya ini hendak memancing. Mengenai hal itu Arip mengaku dirinya belum mengetahui secara jelas.
"Kalau masalah itu masih dalam penyelidikan, tapi yang jelas tadi anggota bersangkutan bersama putranya mau jalan-jalan. Mungkin mau ke pelabuhan. Kami belum bisa memastikan," ujarnya.
Berkaitan penanganan lebih lanjut, Arip menegaskan pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan Denpom dan pihak kepolisian. Dia memastikan bahwa pemakaman ketiga jenazah akan diurus institusi Kodim 0820 Probolinggo.
"Kami sedang berkoordinasi dengan Denpom dan kepolisian. Kami sedang tangani. Nanti ke depan kami akan urus proses pemakamannya," kata mantan Komandan Batalyon Arhanudse 8/MBS yang menjabat Dandim 0820 sejak Agustus 2021 itu.
Sebelumnya, Junaidi warga di sekitar lokasi kejadian yang sempat melihat peristiwa itu mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pukul 10.00 WIB. Sepeda motor itu melaju dari arah selatan ke utara melewati pelintasan tanpa palang pintu itu.
"Sepeda motor ini dari selatan mau ke utara kres (tabrakan) sama kereta api," kata Junaidi ditemui di lokasi kejadian.
Akibat kejadian itu Junaidi menyebutkan bahwa sepeda motor itu terseret hingga kurang lebih 1 kilometer. Sedangkan ketiga korbannya tewas seketika di lokasi kejadian.
"Korbannya bapak sama anaknya 2. Jadi tiga korbannya. Anaknya masih kecil-kecil. Sepeda motornya terseret sekitar 1 kilo kurang lebih," kata Junaidi.
(dpe/dte)