.webp)
Kemenkes menyebut situasi COVID-19 di Indonesia belakangan terkendali. Bahkan hasil sero survei populasi Indonesia terkait antibodi COVID-19, hampir 90 persen di antaranya memiliki 'kekebalan' baik dari infeksi alamiah maupun vaksinasi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bakal menyambut endemi dengan harapan baru untuk warga Kota Pahlawan. Pihaknya juga tak ingin terburu-buru, bahkan sampai euforia. Pemkot Surabaya tetap mengikuti arahan dari pemerintah.
"Tunggu SE (Surat Edaran) dulu apa yang bisa kita lakukan di masa endemi ini," ujar Eri kepada wartawan di Balai Pemuda, Jumat (23/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Surabaya sendiri sudah mulai berdamai dengan COVID-19. Masyarakat juga sudah terbiasa hidup sehat, menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain dengan memakai masker dan cuci tangan.
"Alhamdulillah hari ini warga Surabaya memang ada yang kena COVID-19, tapi cuman beberapa hari. Kecuali dia punya komorbid, penyakit bawaan," jelasnya.
Eri menyebut, dengan vaksin booster yang telah dilakukan warganya akan semakin memproteksi diri dari virus yang akan masuk. Hingga kini, tambah dia, kasus aktif COVID-19 di Surabaya ada 164 orang.
"Saya yakin dengan booster itu yang sudah 2-3 kali memperkuat body tubuh kita dan Insyaallah bisa bertahan dari COVID-19," tambahnya
Dirinya juga memiliki harapan besar saat Indonesia nantinya benar-benar menjadi endemi. Khususnya dalam hal perekonomian. Masyarakat bisa benar-benar kembali pulih dan bisa menurunkan angka pengangguran.
"Tapi Insyaallah ketika mulai endemi ini, saya yakin ekonomi kita akan semakin menggeliat. Kalau ekonomi menggeliat, maka angka penurunan kemiskinan, angka penurunan pengangguran bisa dilakukan dengan masif," tandasnya.
(esw/fat)
