Waspadai Titik Blackspot dan Blindspot di Tol Jatim Selama Libur Nataru

Waspadai Titik Blackspot dan Blindspot di Tol Jatim Selama Libur Nataru

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 23 Des 2022 18:58 WIB
Tol Surabaya-Mojokerto dengan total panjang 15,5 km akhirnya siap beroperasi pada Selasa (19/12) besok.
Tol Sumo dilihat dari udara (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Surabaya -

Ada beberapa titik rawan yang perlu diwaspadai di ruas tol Jatim. Ada blackspot dan blindspot yang perlu diwaspadai pengguna tol.

Blackspot merupakan suatu lokasi yang kerap terjadi kecelakaan dan kejadiannya berulang dalam suatu ruang dan rentang waktu yang relatif sama yang diakibatkan oleh suatu penyebab tertentu.

Kriterianya, memiliki angka kecelakaan yang tinggi, 2 lokasi kejadian kecelakaan relatif menumpuk, kecelakaan terjadi dalam ruang dan rentang waktu yang relatif sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, untuk blindspot adalah area yang tak terlihat oleh pengemudi. Penyebabnya pun beragam, mulai dari faktor kelelahan pengemudi, cuaca, muatan, hingga ukuran kendaraan.

General Manager Representative Office (RO) 3 Jasamarga Transjawa Tollroad (pengelola Ruas Jalan Tol Surabaya-Gempol), Hari Pratama membenarkan hal itu. Menurutnya, titik-titik rawan itu tersebar di Ruas Tol Surabaya-Mojokerto.

ADVERTISEMENT

"Untuk jalur A tol Surabaya-Mojokerto dari arah Mojokerto menuju Surabaya, yakni pada KM 712, 716, dan 737," kata Hari, Jumat (23/12/2022).

"Untuk jalur sebaliknya, di titik-titik situ juga paling sering terjadi kecelakaan, dari Jombang ke Mojokerto," lanjutnya.

hari menegaskan pada titik tersebut, pengendara kerap jenuh dan lelah. Sehingga, mengalami kecelakaan.

"Kan pada titik-titik itu treknya lurus, mereka (pengendara) lelah mengemudi," ujarnya.

Pada ruas tol Surabaya-Gempol, Hari menegaskan tak ada titik rawan khusus. Namun, ia menyatakan pengendara wajib mewaspadai kepadatan di gerbang tol.

"Kepadatan di Gempol-Sidoarjo 2, jika ada kepadatan dialihkan ke gerbang tol Sidoarjo 1, lalu kami sediakan mobile reader," tuturnya.

Untuk menekan angka kecelakaan di tol, Hari juga melarang keras para pengendara untuk menggunakan bahu tol. Hari juga menganjurkan untuk mengatur batas kecepatan sesuai ketentuan dan tertib dalam berkendara.

"Jadi, untuk arah Surabaya-Malang yang perlu diwaspadai kepadatan saja, sedangkan untuk tol Surabaya-Mojokerto yang perlu diantisipasi adalah fisik," katanya.

"Kami sudah menyiapkan pengalihan dan pengamanan laka, jadi ketika pengguna jalan menggunakan bahu jalan kan tidak boleh," tutupnya.




(pfr/iwd)


Hide Ads