Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sudah siap dengan kebijakan yang akan diterapkan tahun 2023 ini. LPG melon menurut Eri tidak diberikan secara cuma-cuma, agar warga tidak terus-terusan menggantungkan pada bantuan tanpa berusaha maju.
"Insyallah sudah kita siapkan. Kalau ini sudah kita diskusikan, warga mana yang tidak mampu, jadi warga pra miskin dan warga miskin," kata Eri kepada wartawan di Balai Pemuda, Jumat (23/12/2022).
Pihaknya juga menyiapkan jumlah warga miskin yang nantinya bisa mendapatkan LPG melon. Namun, LPG 3 kg itu tak akan diberikan secara cuma-cuma oleh Pemkot Surabaya.
"Insyaallah (kita sudah siapkan data warga agar tepat sasaran). Kami tidak memberikan bantuan cuma-cuma. Tapi bagaimana warga Surabaya mau berusaha," tegasnya.
Eri tak ingin warga diberikan bantuan secara cuma-cuma, setelah itu selesai. Melainkan bagaimana kehidupan selanjutnya. Jika pengangguran maka akan dipikirkan agar mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.
"Dia yang harus bisa mengubah nasibnya. Karena nanti keluarga miskin dan pra miskin akan kita berikan wirausaha. Sekitar Rp 1,5 miliar saja dari misalnya proyek paving itu kita bisa menarik 8.200 orang yang belum bekerja atau miskin itu pendapatan Rp 5 juta sampai satu tahun," jelasnya.
Eri juga tak ingin nantinya ada orang kaya yang menyamar miskin hanya untuk bisa mendapatkan LPG 3 kg. Oleh karena itu Eri tak ingin diberikan ke sembarangan orang tanpa kroscek terlebih dahulu.
"Jangan sampai orang sugih macak ga isok tuku LPG melon. Warga jangan meminta saja, tapi ayo daftaro wirausaha, mlaku bareng, kerjo bareng. Lihat saudara-saudara kita yang sudah bekerja mereka punya pendapatan. Saya berharap warga Surabaya ubahlah karakter kita, ubahlah keinginan kita untuk menjadi lebih baik, menjadi lebih maju," pungkasnya.
(esw/iwd)