3 Pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Pilkades saling bertarung di arena Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Mereka berkompetisi di 3 desanya masing-masing.
Di Balai Desa Bendo, Andri Tejo Mulyo (33) dan istrinya, Endah Triwahyun (35) berulang kali melempar senyum ketika ada warga yang datang mencoblos. Mereka kompak mencalonkan diri sebagai Kepala Desa (Kades) Bendo. Ada alasan di balik majunya suami istri ini.
"Saya maju sebagai calon kepala desa didampingi istri. Itu sebagai persyaratan harus ada dua calon yang maju di Pilkades, karena tidak ada lawan lain yang daftar, saya mengajak istri ikut maju di Pilkades," ungkap Andri kepada detikJatim, Kamis (22/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andri merupakan cakades petahana. Dia ingin meneruskan pengabdiannya kepada masyarakat. Sebelumnya, bapak dua anak itu sudah satu periode menjadi kepala Desa Bendo.
"Saya maju lagi karena ingin meneruskan pengabdian saya di Desa Bendo. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua panitia dan harapannya Pilkades berjalan lancar, sukses, serta bisa membawa Desa Bendo lebih maju dan masyarakat lebih sejahtera," ujarnya.
Istri Andri, Endah Triwahyuni mengaku disuruh suami untuk mencalonkan diri di Pilkades. Dia juga ingin mendampingi suaminya mengabdi ke warga Desa Bendo.
![]() |
Baca juga: 1.000 Polisi Amankan Pilkades Kab Kediri |
"Iya, disuruh suami (maju jadi calon kepala desa), karena untuk memenuhi persyaratan harus ada dua calon. Semoga, nanti bisa meneruskan pengabdian di pemerintahan desa," terangnya.
Pasutri lain yang juga maju di Pilkades adalah Slamet Winarko (50) dan Dewi Lutviananda (29). Keduanya adalah cakades Bacem.
"Saya menyuruh (istri) untuk mendampingi dan mencalonkan diri karena tidak boleh ada kotak kosong atau calon tunggal. Jadi kami niatkan untuk berjuang demi desa ini," beber Slamet.
Slamet menyebutkan tidak ingin menutup hak politik sang istri, apabila memang istrinya menang. Dia tak mempermasalahkan kalau istrinya dapat suara lebih banyak.
"Kami belum tahun hasilnya, tapi yang jelas saya tidak menutup hak politik istri saya. Kalaupun menang, program saya bisa diteruskan untuk desa ini lebih maju lagi," katanya.
Satu pasutri lain yang maju di Pilkades ada di Desa Gembongan. Namun, Agus Santo dan Sriati enggan memberikan komentar saat ditanya soal alasan maju Pilkades. Mereka mengaku masih ingin fokus dengan tahapan perhitungan suara.
"Saya fokus dulu ke ini (perhitungan suara)," ujar singkat Agus saat ditemui setelah tahapan pemungutan suara di Kantor Desa Gembongan.
(dpe/dte)