Siaran TV analog dimatikan dan dialihkan ke digital. Namun beberapa warga di Gresik masih banyak yang tidak memiliki set top box (STB). Kesal tidak mendapat bantuan STB, dua emak-emak di Gresik berencana menjual TV tabung miliknya.
Salah satunya Niswatin, warga Desa Sumengko, Duduksampeyan, Gresik. Wanita 38 tahun itu mengaku tidak mampu membeli STB. Dia memilih membeli sembako dari pada membeli STB yang dinilainya terlalu mahal.
"Uangnya buat beli kebutuhan pokok aja. Karena semua serba mahal, kan sayang kalau buat beli alat begituan hanya untuk nonton tv," kata Niswatin, kepada detikJatim di rumahnya, Rabu (21/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi, suami saya kerjanya serabutan. Jangankan buat beli STB, buat kebutuhan hari saja kadang ada kadang nggak," lanjutnya.
Menurut Niswatin, pemerintah harusnya mensubsidi STB atau menyediakan STB murah. Jika tidak, pemerintah harus benar-benar mendata warga yang belum memiliki TV Digital dan memberi STB bagi warga yang nggak mampu.
"Ya dari pada nggak berguna, beli STB juga nggak bisa, saya akan jual aja televisi ini. Beli STB seharga Rp 400 ribu sama juga beli teve (tabung) baru. Mending dijual aja buat beli sembako," imbuh ibu satu anak ini.
Senada diungkapkan Kusen (58), tetangga Niswatin. Di usianya yang tak lagi muda, dia hanya bisa pasrah tak lagi bisa menonton televisi. Padahal, TV tersebut sudah menjadi hiburan satu-satunya.
"Nggak bisa lihat ya nggak papa. Mau gimana lagi, mau beli nggak bisa, bantuan pun nggak dapat. Kalau nggak dapat-dapat bantuan atau nggak bisa beli sampai tahun depan, ya dijual saja, dibelikan radio," kata Kusen.
Tak hanya Kusen dan Niswati, rencana untuk menjual televisi juga akan dilakukan Uswatun (30) warga Jati Rembeh, Benjeng. Selain harus membayar angsuran rumah subsidi, dia juga harus mencukupi kebutuhan dua anaknya yang masih kecil.
"Mau beli kok sayang mas. Buat beli susu pampers, bayar cicilan rumah. Belum lagi kebutuhan dadakan lainnya. Mungkin saya jual murah saja. Kalau ada uang baru beli televisi yang sudah digital, tapi yang murah atau bekas," pungkas Uswatun.
Dirinya pun hanya bisa pasrah saat dua anaknya menangis ingin melihat televisi. Namun, dia memilih mengalihkan permintaan anaknya untuk bermain lainnya agar berhenti mennagis.
"Ya tadi pagi minta nonton film. Tapi waktu saya nyalakan ternyata nggak bisa, saya kira rusak. Ternyata kata tetangga saya harus pakai STB. Karena nggak punya uang untuk beli, ya saya alihkan bermain lainnya," tandas ibu dua anak ini.
(abq/fat)