.webp)
Seperti dilihat detikJatim dalam siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (20/12/2022), dalam sambutan sebelum peresmian, Presiden Jokowi menyebutkan meski anggaran yang dihabiskan besar, kapasitas bendungan itu juga besar.
"Bukan uang yang sedikit, tapi memang kapasitas tampung dari bendungan ini sangat besar sekali. 32,6 juta meter kubik dengan luas genangan 365 hektare," ujarnya.
Jokowi juga memaparkan bahwa dengan kapasitas sebesar itu Bendungan Semantok mampu mengairi sawah seluas hampir 2.000 hektare di sekitarnya dengan harapan bisa bermanfaat bagi para petani.
"Kurang lebih akan mengairi sawah (seluas) 1.900 hektare," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutannya didampingi sejumlah pejabat negara termasuk Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Bendungan Semantok Nganjuk menjadi bendungan ke-30 yang diresmikan Jokowi sejak 2015.
"Sejak 2015 kita telah memulai pembangunan bendungan-bendungan dan waduk-waduk, dan sampai hari ini bendungan Semantok ini adalah bendungan ke-30 yang kita resmikan," ujarnya.
Selain Bendungan Semantok, Jokowi menyebutkan bahwa masih ada puluhan bendungan lagi yang ditargetkan terbangun dan diresmikan hingga akhir 2024 di Indonesia.
"Nantinya target kurang lebih 50-60-an di akhir 2024. Karena kita tahu, apapun, air adalah kunci. Baik untuk pertanian maupun untuk hal-hal yang lain. Listrik, pariwisata, semuanya," ujar Jokowi.
Presiden berharap dengan semakin banyaknya bendungan, dengan target mencapai 60 bendungan yang diresmikan hingga akhir 2024, produksi pertanian dalam negeri semakin membaik, seiring membaiknya kesejahteraan petani.
"Oleh sebab itu semakin banyak bendungan yang kita bangun, kita harapkan produksi pertanian kita semakin baik juga kesejahteraan petani juga akan semakin baik," ujarnya.
Presiden pun menyampaikan harapan. Dengan adanya Bendungan Semantok sawah warga yang ada di bawahnya nanti bisa teraliri air kemudian bisa panen lebih baik.
"Kalau biasanya panen sekali bisa panen 2 kali, kalau biasanya panen 2 kali bisa panen 3 kali. Biasanya nggak bisa ditanami padi, misalnya, bisa panen 2 kali atau 3 kali. Inilah harapan kita," ujarnya.
(dpe/dte)
