Salah satu payung hidrolik atau payung Madinah di Alun-alun Pasuruan rusak. Payung sendiri rencananya akan diresmikan akhir bulan ini.
Salah satu dari 6 payung yang sudah terpasang membran dipenuhi air saat hujan lebat, Senin (19/12/2022) sejak pukul 14.45 WIB. Karena tidak bisa mengalir membran payung menjadi kantong air raksasa. Akibat tidak sanggup menahan beban air, kerangka payung bengkok.
Sontak kondisi tersebut langsung menyebar dan menjadi pembicaraan masyarakat di berbagai media sosial dan grup WhatsApp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mat Gali, salah satu warga mengatakan kejadian pada pukul 15.15 WIB saat turun hujan deras. "Waktu hujan deras jam 3 seperempat (pukul 15.15 WIB). Mungkin pelat nggak kuat menahan air. Platnya terlalu tipis," kata Mat Gali.
Selepas hujan, para pekerja langsung membenahi payung. 6 dari 8 kerangka payung yang bengkok dilepas.
Kerusakan payung selama proses pengerjaan sudah dua kali terjadi. Pada Senin (12/12/2022) sekitar pukul 20.30 WIB, payung lain juga gagal terbuka dan rusak saat diuji coba. Salah satu tali pengait tersangkut menyebabkan 4 kerangka payung bengkok.
Proyek pembangunan 6 payung Madinah di depan Masjid Agung Al-Anwar menelan anggaran Rp 17 miliar. Pembangunan payung merupakan bagian dari revitalisasi kawasan wisata religi.
(abq/iwd)