Tari Remo Jadi Ekstrakulikuler Sekolah di Surabaya Usai Raih Rekor MURI

Tari Remo Jadi Ekstrakulikuler Sekolah di Surabaya Usai Raih Rekor MURI

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 18 Des 2022 12:35 WIB
tari remo massal surabaya dilakukan pelajar SD-SMP
Tari remo massal di Balai Kota Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Tari remo massal yang dilakukan 65.945 pelajar SD dan SMP Surabaya berhasil mencetak rekor MURI dunia. Kini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mewajibkan tari remo masuk ekstrakulikuler sekolah.

Semula, kata Eri, tari remo massal sebelumnya rencananya diikuti 10 ribu siswa. Namun karena antusias pelajar SD-SMP dan komunitas Surabaya sangat tinggi, akhirnya jumlah peserta tari remo sebanyak 65.945.

"Inilah sejatinya Surabaya dan arek-arek Suroboyo. Berarti ada eskul wajib terkait tari remo, tahu filosofi tari remo," kata Eri usai pencatatan rekor MURI Tari Remo di Jembatan Suroboyo, Minggu (18/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat ini budaya luar negeri sudah menjajah dan masuk Indonesia, khususnya Surabaya. Dia ingin menanamkan dan mengedukasi pelajar sejak dini agar mencintai seni dan budaya dalam negeri.

"Saya berharap dengan tari remo ini seluruh arek-arek Suroboyo yang hari ini ikut tari remo, punya pribadi kuat, tidak terpengaruh dari budaya luar negeri. Kita punya kebudayaan dan jiwa yang luar biasa," tuturnya.

ADVERTISEMENT
tari remo massal surabaya dilakukan pelajar SD-SMPTari remo massal di Surabaya raih rekor MURI/ Foto: Esti Widiyana

Eri percaya, jika budaya Nusantara ditanamkan sejak dini, generasi muda tidak terpengaruh budaya luar negeri. Nantinya juga akan membentuk karakter anak tersebut.

"Saya yakin kalau dididik mulai awal tidak ada miras, brong-brongan, tawuran, tugas bersama pemerintah, orang tua, stakeholder, bahwa Surabaya punya pribadi kuat dan ditunjukkan dengan tari remo," ujarnya.

Sementara Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti ekstrakulikuler tari remo. Tepatnya bisa dimulai tahun 2023.

"Mudah-mudahan nanti semester genap esktra kulikuler tari remo untuk anak-anak. Termasuk yang bapak matur masalah filosofinya, gedruk itu apa. Untuk pendalaman anak-anak yang nanti banyak kegiatan di sekolah," kata Yusuf.

Dia menambahkan saat ini sudah ada sekolah yang memiliki ekstrakulikuler menari. Dengan tari remo massal ini diharapkan bisa memicu antusiasme para siswa.

"Ada (sekolah) yang belum juga. Makanya ini kan pembukaan, bagaimana anak-anak terangsang untuk ini tadi memotivasi anak-anak pada nilai budaya, sejarah mulai tertanam. Nanti kalau senang kan, jalan," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads