Jembatan gantung yang menjadi penghubung antar RT di Trenggalek putus akibat tersapu banjir dan rumpun bambu. Akibatnya akses masyarakat harus memutar melalui jalur lain.
Kapolsek Tugu AKP Anwar, mengatakan jembatan yang putus tersebut berada di RT 5, Desa Banaran, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Putusnya jembatan tersebut telah terjadi sejak satu bulan yang lalu dan diperparah saat terjadi peningkatan debit air sungai pada Kamis (15/12) sore.
"Yang putus ini jembatan gantung. Biasanya digunakan untuk akses untuk sepeda motor dan pejalan kaki," ujar Anwar kepada detikJatim, Jumat (16/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kejadian, material rumpun bambu yang terbawa banjir menghantam bentang utama jembatan sehingga ambruk ke sungai. Sedangkan pada Kamis kemarin kembali terjadi peningkatan debit air sungai, rumpun bambu yang terbawa arus tersangkut pada sling jembatan.
"Jadi setelah ambruk satu bulan yang lalu itu masih ada slingnya, sehingga kemarin itu, rumpun bambu nyangkut ke situ dan menyeret pondasi utama jembatan," jelasnya.
Anwar menambahkan, saat ini pihaknya telah memasang garis polisi di lokasi kejadian agar tidak membahayakan masyarakat. Meskipun jembatan gantung tersebut terputus wilayah yang berada di seberang sungai dipastikan tidak sampai terisolir karena masih ada akses lain yang bisa dilalui.
"Hanya saja akses agak memutar," jelasnya.
Kapolsek menambahkan selain jembatan gantung tersebut kondisi jembatan utama juga mulai mengalami kerusakan, pihaknya berharap segera penanganan dari instansi yang berwenang.
"Kami khawatir kalau terjadi banjir lagi akan mengancam jembatan itu," imbuhnya.
(abq/iwd)