BNNK Tes Urine Ratusan Pegawai Sekretariat DPRD Surabaya

BNNK Tes Urine Ratusan Pegawai Sekretariat DPRD Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 14 Des 2022 18:45 WIB
BNNK tes urine pegawai DPRD Surabaya
BNNK tes urine pegawai DPRD Surabaya. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya melakukan tes urine terhadap 362 pegawai Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Surabaya. Tes urine itu dilakukan bertahap sejak Senin lalu hingga kini.

Dari informasi yang dihimpun, ada 7 orang pegawai Sekwan Surabaya yang diketahui positif narkoba dari hasil tes urine itu. Namun, pihak BNNK tidak bisa menyampaikan hasil tes. Yang berhak menyampaikan adalah Sekwan.

"Memang berita acara pemeriksaan belum kami serahkan ke DPRD Kota Surabaya. Tapi biar DPRD Kota Surabaya saja yang menjelaskan terkait hasilnya seperti apa," kata Humas BNNK Surabaya sekaligus Konselor Adiksi Ahli Kudah dr Singgih Widi Pratomo, Rabu (14/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksanaan tes urine terhadap 362 pegawai Sekwan itu dilakukan sejak Senin lalu. Namun yang dites sebanyak 321 orang, sisanya dilakukan hari ini.

"Hingga saat ini masih berlangsung (tes urine), kurang 41 orang," ujar dr Singgih.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya apakah ada pegawai yang positif? Ia enggan menjawab. Namun, kata dia, berdasarkan hasil penelitian setiap 50 orang dites akan ditemukan satu orang yang positif.

"Yang perlu dipastikan di sini adalah tes urine ini sifatnya screening, bukan diagnosa pasti," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa meski hasil tes urine menunjukkan hasil positif belum tentu orang itu menggunakan narkoba. Bisa jadi orang bersangkutan sedang mengonsumsi obat tertentu berdasarkan resep dokter.

"Yang terpenting, benar nggak seseorang itu minum obat itu, kan ada rekam medis. Ada resep dokter, ada obatnya. Nggak serta merta positif. Kami cek. Krosceknya bisa lewat asesmen. Apakah ini positif palsu (false positive) atau penyalahguna (narkoba) kami lakukan tes konfirmasi. Namanya GCMS. Adanya di Laboratorium Forensik," ujarnya.

Sementara, Sekretaris DPRD Surabaya Mutandar mengatakan pihaknya belum menerima hasil dari BNNK Surabaya. Ia menegaskan bahwa dirinya belum mengetahui berapa pegawai yang positif.

"Aku nggak tahu, sangat tidak tahu. Hasilnya belum dikirim ke aku. Seng positif sapa, aku ya nggak eruh (yang positif siapa, aku ya nggak tahu)," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads