Sumur bor di Kampong Bhenbeih, Dusun Bangsal, Desa Gunung Eleh, Kedungdung, Sampang yang sempat menyebabkan sebuah rumah terbakar kembali menyemburkan gas. Kali ini semburan gas lebih kencang sehingga warga setempat tak berani menyalakan kompor untuk memasak.
Senin pekan lalu, diduga karena ada warga merokok di sekitar sumur bor, gas dari sumur bor itu tersulut hingga menyemburkan api. Akibat semburan api itu sebuah rumah terbakar dan seorang warga yang hendak memadamkannya mengalami luka bakar.
Semburan gas dari sumur bor itu sudah mampat setelah dipadamkan petugas PMK dalam peristiwa Senin lalu. Hari ini sumur bor itu kembali mengeluarkan gas setelah warga berupaya memancing air agar kembali keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat Nasuri (35) mengatakan bahwa sumur bor itu kembali menyemburkan gas pada Rabu siang sekitar pukul 11.00 WIB. Menurutnya siang itu warga sepakat mencoba lagi agar sumur itu bisa mengeluarkan air yang memang dibutuhkan warga.
"Lama sudah tidak keluar air dan bau gasnya, makanya tadi itu dicoba dipancing menggunakan (pompa) sibel. Baru sekali dipancing semburannya (gas) lebih kencang dari sebelumnya," ujarnya.
Bila Senin pekan lalu sumur bor itu mengeluarkan air diikuti semburan gas setinggi 4 hingga 5 meter, kali ini semburan air bersama gas dari sumur itu diperkirakan mencapai ketinggian 10 meter.
![]() |
"Semburan gas saat ini lebih kencang dari sebelumnya. Kira-kira 10 meteran. Dilihat dari pipa paralon pengaman yang sudah disambungkan ke atas, itu kira-kira tingginya 8 meter," imbuhnya.
Semburan gas itu membuat warga tidak berani menyalakan rokok di dekat sumur. Tidak hanya itu, warga di sekitar lokasi sumur bor juga ketakutan untuk menyalakan kompor. Sehingga tidak satu pun warga yang memasak.
"Masyarakat yang mau memasak takut. Karena bau menyengat (dari gas) yang keluar dari semburan sumur itu makin keras," kata Nasuri.
Sebelumnya, rumah milik warga bernama Asrowi (60) terbakar akibat semburan gas dari sumur bor yang berada di belakang rumahnya. Dapur dan sebagian rumah Asrowi turut terbakar hingga pria itu mengalami kerugian mencapai Rp 60 juta.
Selain merusak rumah, semburan api saat itu juga membuat Matderah (48) mengalami luka bakar saat berusaha memadamkan api. Pria ituberupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, tetapi nahas angin membuat api mengarah ke tubuhnya.
Perlu diketahui sumur itu sengaja dibor oleh anak Asrowi bernama Sahi pada Jumat (2/12). Sumur itu dibor dengan kedalaman 33 meter karena desa setempat memang kekurangan air saat musim kemarau.
Awalnya pengeboran berjalan lancar hingga sumur itu mengeluakan air Minggu (4/12) sekitar pukul 20.00 WIB. Warga pun bergembira. Tragedi bermula pada Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB saat sumur itu turut menyemburkan gas dengan tekanan cukup besar.
Warga awalnya membiarkan saja semburan gas itu. Tapi gas itu berubah menjadi semburan api setelah turut tersulut korek api milik seorang warga yang hendak merokok sekitar 10-12 meter dari sumur gas tersebut. Hingga api itu membakar rumah dan melukai warga setempat.
(dpe/iwd)